Untuk dapat mengaplikasikan semua hal yang ditulis diatas,tentu butuh waktu dan proses pembelajaran diri.. Dimulai dengan  menerapkan,bahwa setiap kalimat yang diucapkan melalui mulut atau dituliskan,adalah terlahir dari dalam hati kita. Karena bilamana kita berbicara hanya denganmulut dan tidak terbit dari lubuk hati,maka orang hanya akan mendengarkan dengan telinga dan sesaat kemudian dilupakan.
Akan tetapi setiap kata yang terbit dari lubuk hati ,akan didengar tidak hanya dengan telinga,tapi dengan hati yang terbuka. Hal ini sekaligus menjauhkan diri kita dari sifat munafik
Kita Tidak Mabuk Penghargaan ,Tapi Sejujurnya Sangat Senang Bila Dihargai Luar Dalam
Suatu kebahagiaan yang tak ternilai,bahwa setiap kali saya dan istri berada di Indonesia,setiap kali kami mengundang teman teman,tidak pernah undangan kami yang sia sia,seperti yang sudah saya tuliskan beberapa waktu lalu. Malahan saya dapat oleh oleh berupa kenang kenangan.
Disisi lain,kami tak putus putusnya diundang makan sana sini. Padahal kami berdua bukan pejabat dan bukan orang penting.Kalau yang mengajak makan adalah anak mantu cucu kami,adalah hal yang sangat  biasa.
Tapi di Jakarta berkali kali,kami diundang makan ,misalnya  oleh : Sisca ,Betterthangood,ina,Pepih Nugraha,Thomson dan lain lainnya. Bahkan kami dindang ke Mataram oleh Rudy Geron,menginap di hotel Lombok Raya 3 malam dan dibawa pesiar keberbagai lokasi wisata. Padahal tidak ada hubungan kekeluargaan dan sama sekali tidak ada hubungan kepentingan .Satu satunya alasan ,hanyalah persahabatanÂ
Di Padang,keponakan kami berebutan mengajak kami makan ,ada sahabat kami Alkaf Dharaman,yang dengan senang hati menyediakan waktu untuk mengantarkan kami berkeliling Sumatera Barat dan di Payakumbuh,kami diundang makan oleh bu Ermitta FatmaÂ
Semuanya ini ,saya maknai sebagai sebuah penghargaan yang terbit dari hati.Bukan karena makan dan jalan jalan gratis,tapi merasakan bahwa kehadiran kami dihargai oleh teman teman. Karena tidak ada alasan kepentingan lainnya,yang menjadi perekat hubungan persahabatan kami,selain dari hubungan batin yang terawat dengan apik
Padahal.kami berbeda dalam banyak hal,beda asal muasal,beda latar belakang sosial dan beda dalam keimanan,tapi sama sekali tidak ada halangan untuk menjadi sahabat baik. Kami sungguh merasa bahagia ,dikelilingi oleh begitu banyak teman teman .
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H