Mungkin orang akan menuding ini tugas pemerintah, khususnya dinas sosial. Tapi kalau kita mengacu pada kriteria hidup sehat menurut versi WHO, maka hal ini bukan semata tugas pemerintah atau dinas sosial. melainkan tugas kita semua yang merasa dirinya sehat, yakni hasrat hati untuk menolong sesama tanpa membeda bedakan.
Dan seperti kata pribahasa, "Bila ingin mengubah dunia, maka mulailah terlebih dulu dengan diri sendiri". Memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk berkomunikasi dengan orang orang yang terkungkung hidupnya karena kurang gaul. Hal ini jangan diartikan semata  mata karena kehidupan ekonomi mereka morat marit karena "gangguan kesehatan mental" ini juga merambah orang-orang yang secara ekonomi sudah mumpuni.
Tengok saja betapa banyak orang yang hidupnya sudah mapan namun menampilkan wajah yang tidak enak dipandang mata. jauh dari keceriaan dan jauh dari kegembiraan hidup,serta menjauh dari pergaulan, kecuali ada hal hal yang akan menguntungkan dirinya.
Namun Sebelum Menolong Orang ,Tolonglah Diri Sendiri Terlebih Dulu
Setiap kali kita menumpang pesawat selalu diingatkan: "Sekiranya terjadi kekurangan oksigen, maka tolonglah terlebih dulu diri anda sebelum menolong yang lainnya" Logika sederhana, orang yang akan tenggelam, mustahil dapat menolong orang lain, sebelum ia menyelamatkan dirinya terlebih dulu.
Caranya Sangat Sederhana, Yakni
- Hargai diri sendiri (respect to your self)
- jaga hubungan baik (relationship)
- perbanyak bergaul dengan masyarakat.
- aktif berolah raga'
- aktif dalam berbagai kegiatan sosial
Mengutip lagi sebuah kalimat indah: "Sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya" Siapa pencetusnya saya sungguh tidak tahu. Yang pasti bukan diri saya.
Semoga kita menjadi manusia yang bermanfaat sesuai dengan porsi masing masing. Kita tidak mungkin melakukan hal hal yang spektakuler tapi setidaknya dapat meringankan beban hidup orang lain dengan memberikan perhatian yang tulus.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H