Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Usia di Angka 75 Tahun

21 Mei 2018   10:39 Diperbarui: 21 Mei 2018   11:11 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Selain dari yang sudah dituliskan diatas, setiap pagi ketiga istri saya menyelesaikan urusan dapur, saya ke kebun mini untuk membersihkan dan menyiram tanaman cabe dan sayuran. Usai beres-beres dirumah, kami keluar rumah. Kalau dulu naik bus dan kereta api, kini sejak putra kami menghadiahkan sebuah mobil Kruger, maka kami lebih banyak memanfaatkannya.

Masih menyetir? Ya iyalah, usia 75 bagi saya tidak ada setitik halanganpun untuk melakukan semua akivitas yang sama seperti ketika berusia 50 tahun, hanya mungkin kalau mengangkat benda berat, tidak lagi sekuat dulu. Tapi kalau sekadar koper  25 kg, no problem at all.

Kemana saja seharian?

Kata orang, sebaik baiknya manusia adalah manusia yang berguna untuk sesamanya. Apa ya yang dapat dilakukan untuk menjadi berguna bagi sesama? Kalau untuk bagi bagi uang, sudah tidak mungkin lagi. Paling membagikan pakaian bekas kami yang masih layak pakai ke komunitas sosials dan mengunjungi teman teman. Berdiskusi dan berbagi pengalaman hidup yang mungkin berguna bagi mereka.

Kami dengan senang hati mengemudikan kendaraan selama lebih dari 2 jam untuk mengunjungi teman teman. Hal ini ternyata memberikan kegembiraan tersendiri bagi mereka. Ada Lucy yang membuka waroeng Raciek di Rockmington, yang sudah beberapa kali mengundang kami, Tapi karena setiap kali diajak makan di restorannya uang kami tidak laku, maka jadi segan juga rasanya.

Hampir tidak pernah absen dalam setiap pertemuan yang diselenggarakan  oleh komunitas orang Indonesia. Hadir ditengah-tengah orang yang bersala dari satu negara, setidaknya merupakan kesempatan untuk melepas rasa rindu dan sekaligus saling berbagi kisah kisah hidup yang kiranya mampu menjadi bahan renungan dan syukur syukur dapat menjadi motivasi bagi orang banyak.

Bagaimana Caranya untuk Menjadi Manusia Bermanfaat?

Sejujurnya, tidak ada hal hal spektakuler yang dapat saya lakukan. Tapi setidaknya selalu berusaha untuk menyenangkan hati orang dan memberikan dukungan moril. Mengenai apakah hidup saya bermanfaat atau tidak, tentu yang menilai adalah orang lain. Yang dapat saya lakukan adalah menjaga diri aga jangan pernah melukai hati orang dan selalu berpikiran positif terhadap  orang lain.

Terima kasih untuk teman teman semuanya, yang sudah memberikan perhatian dan doanya dihari ulang tahun saya yang ke 75, melalui tulisan dilaman istri saya.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun