Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hidup Jujur, Membuat Kita Makan Enak dan Tidur Nyenyak

8 Mei 2018   09:26 Diperbarui: 9 Mei 2018   06:02 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:depositphotos.com

Menyimpan kebohongan dalam diri bisa menjadi sumber berbagai penyakit. Karena akibat menyembunyikan sesuatu, hati menjadi was was,jantung berdebar debar dan sering kaget tanpa alasan. Ketidakjujuran membuat orang makan tidak enak dan tidur gelisah. Tidak berani menatap lawan bicara karena mata adalah jendela jiwa. Sebaliknya kejujuran menyebabkan kita dapat menikmat hidup tentram,makan enak dan tidur nyenyak.

Apakah ada orang yang seratus persen sungguh sungguh jujur? Kalau jujur diukur dari tidak pernah berbohong, maka saya adalah orang yang pertama menjawab " tidak " sekurangnya adalah mengenai diri pribadi. Sering saya "terpaksa berbohong", misalnya ketika bertandang kerumah teman dan bertepatan mereka sedang santap siang. Menawarkan kepada saya "Sudah makan pak?Yuk, kita makan bareng." 

Maka agar tidak mengganggu acara santap siang mereka sekeluarga, saya "terpaksa berbohong" dan mengatakan "Sudah ,saya sudah makan padahal belum." Demi untuk sopan santun dalam bertamu kerumah orang.

Suatu hari ,berada dalam lift,saking berdesakan,kaki saya terinjak oleh seorang wanita yang mengenakan sepatu dengan tumit tinggi. Lalu wanita tersebut minta maaf :"Aduh maaf ya pak,sakit ya pak" Dan saya lagi lagi "terpaksa " berbohong dengan mengatakan :"Ah nggak apa apa bu" Padahal rasanya jari kaki serasa mau patah diinjak bobot 80 kg. 

Atau ketika di lemari es, hanya tersisa secangkir Ice Cream  dan ketika istri saya mau memberikannya kepada saya, maka saya menjawab bahwa saya sudah kenyang, karena saya tahu istri saya paling suka ice Cream. Dalam hal ini kembali saya"terpaksa " berbohong.

Jujur Dalam Arti Tidak Mengambil Hak Orang Lain

Hal ini tentu berbeda dengan kejujuran dalam arti kata tidak mengambil atau berusaha menguasai sesuatu yang sesungguhnya bukan hak kita untuk memilikinya. Pelajaran pertama tentang arti kejujuran,s aya peroleh, ketika pertama kali dan terakhir kalinya saya mencuri sepotong bambu di usia 9 tahun. Saya tidak ingat lagi apakah sudah pernah menuliskannya atau belum. Karena itu saya  tuliskan sekilas saja.

Yakni ketika musim layangan, maka saking inginnya membuat layangan, maka saya mencuri sepotong bambu dari tetangga saya dengan jalan mematahkan pagar bambu yang menjadi batas antara pekarangan rumah orang tua saya dan tetangga. Tapi ternyata bambunya sangat alot. Namun keinginan untuk membuat layangan, saya memaksa diri untuk mengerahkan seluruh tenaga untuk mematahkan bambu tersebut.

Bambu Patah.Telapak Tangan Sobek

Akhirnya bambunya patah,tapi  sembilu dari bambu tersebut, menyobek telapak tangan saya. Untuk sesaat tampak daging memutih dan kemudian darah membasahi seluruh telapak tangan. Dengan tubuh menggigil menahan rasa sakit, saya lari masuk ke dapur,dengan sepotong bambu ditangan Ibu saya sangat kaget dan buru buru menggiling bawang merah dan gula pasir. Membungkus tangan saya dan membalut dengan kaus bekas.

Tiba tiba ayah saya sudah berdiri dibelakang saya dan dengan nada marah berkata " Ayo, kembalikan bambu itu kepada tetangga dan minta maaf, Kita memang miskin, tapi kita bukan keluarga maling, mengerti!? Dengan menangis saya berlari mengembalikan bambu tersebut. 

Menjadikannya Pelajaran Hidup

Nasihat ayah saya (alm) yang sangat keras,telah terpahat didalam hati saya yakni "jujur"Pernah sekali ketika bekerja di pabrik karet di pinggiran kota Medan, saya hampir tergoda, ketika diberikan sampul berisi uang dalam jumlah banyak asal saya mau mengubah angka pada Nota Timbangan barang masuk dari angka 1.421  Kg menjadi angka 4.121 Kg. 

Dengan mengubah angka tersebut dalam waktu 1 menit, maka tumpukan uang akan menjadi milik saya. Hal ini berarti hidup kami bisa berubah karena isinya adalah sejumlah gaji saya setahun. Tapi tiba tiba seakan mendengar kembali gema suara ayah saya "kita memang miskin,tapi kita bukan keluarga maling!"

Saya sadar dan buru buru, sampul berisi setumpuk uang tersebut saya kembalikan lagi dan menolak untuk mengubah angka pada nota timbangan Berarti hidup kami tidak jadi berubah. Tapi kami bisa tidur nyenyak dan makan enak, walaupun pada waktu itu, hanya bisa makan nasi dengan lauk, sepotong ikan asin.

Hal inilah yang mendasari hidup saya selanjutnya. Ternyata dengan kejujuran dalam arti kata,tidak pernah berniat ingin menguasai sesuatu yang bukan hak saya membuat saya bisa makan enak dan tidur nyenak.

Mungkin inilah salah satu resep,yang membuat saya dan istri tetap sehat lahir bathin hingga diusia tiga perempat abad. Padahal sejujurnya, kami tidak pernah ikut diet apapun dan tidak mengonsumsi supplement food, serta tidak minum obat. Tidak ada pantangan,hanya menerapkan gaya hidup sehat dengan selalu menjadikan kejujuran sebagai metoda hidup sehat lahir bathin

Jujur terhadap diri sendiri, jujur terhadap pasangan hidup kita dan jujur terhadap orang lain siapapun adanya.

Kami jauh daripada disebut kaya. Tapi bersyukur hasil medical check up, tensi 120/80, kolestrol normal, kadar gula normal, jantung perfect, tanpa kaca mata, membaca dan membalas WA no problem. Makan enak, tidur nyenyak, tiap pagi minum secangkir kopi dan masih mengemudikan kendaraan setiap hari

Apalagi yang dicari, kalau bukan bersyukur?

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun