Tiba tiba ayah saya sudah berdiri dibelakang saya dan dengan nada marah berkata " Ayo, kembalikan bambu itu kepada tetangga dan minta maaf, Kita memang miskin, tapi kita bukan keluarga maling, mengerti!? Dengan menangis saya berlari mengembalikan bambu tersebut.Â
Menjadikannya Pelajaran Hidup
Nasihat ayah saya (alm) yang sangat keras,telah terpahat didalam hati saya yakni "jujur"Pernah sekali ketika bekerja di pabrik karet di pinggiran kota Medan, saya hampir tergoda, ketika diberikan sampul berisi uang dalam jumlah banyak asal saya mau mengubah angka pada Nota Timbangan barang masuk dari angka 1.421 Â Kg menjadi angka 4.121 Kg.Â
Dengan mengubah angka tersebut dalam waktu 1 menit, maka tumpukan uang akan menjadi milik saya. Hal ini berarti hidup kami bisa berubah karena isinya adalah sejumlah gaji saya setahun. Tapi tiba tiba seakan mendengar kembali gema suara ayah saya "kita memang miskin,tapi kita bukan keluarga maling!"
Saya sadar dan buru buru, sampul berisi setumpuk uang tersebut saya kembalikan lagi dan menolak untuk mengubah angka pada nota timbangan Berarti hidup kami tidak jadi berubah. Tapi kami bisa tidur nyenyak dan makan enak, walaupun pada waktu itu, hanya bisa makan nasi dengan lauk, sepotong ikan asin.
Hal inilah yang mendasari hidup saya selanjutnya. Ternyata dengan kejujuran dalam arti kata,tidak pernah berniat ingin menguasai sesuatu yang bukan hak saya membuat saya bisa makan enak dan tidur nyenak.
Mungkin inilah salah satu resep,yang membuat saya dan istri tetap sehat lahir bathin hingga diusia tiga perempat abad. Padahal sejujurnya, kami tidak pernah ikut diet apapun dan tidak mengonsumsi supplement food, serta tidak minum obat. Tidak ada pantangan,hanya menerapkan gaya hidup sehat dengan selalu menjadikan kejujuran sebagai metoda hidup sehat lahir bathin
Jujur terhadap diri sendiri, jujur terhadap pasangan hidup kita dan jujur terhadap orang lain siapapun adanya.
Kami jauh daripada disebut kaya. Tapi bersyukur hasil medical check up, tensi 120/80, kolestrol normal, kadar gula normal, jantung perfect, tanpa kaca mata, membaca dan membalas WA no problem. Makan enak, tidur nyenyak, tiap pagi minum secangkir kopi dan masih mengemudikan kendaraan setiap hari
Apalagi yang dicari, kalau bukan bersyukur?
Tjiptadinata Effendi