Bahwa pada  awalnya tenaga kerja dari Cina, datang sebagai buruh kontrak,pembuatan jalan kereta api. Mencapai  jumlah 15 ribu orang  Dan  melakukan kontrak kerja dalam waktu minimal 5 tahunan,sehingga mereka harus mau membiasakan diri untuk beradaptasi dan berbaur dengan warga lokal.Merasa betah disini, ditambah dengan penghasilan yang memadai ,maka mereka memutuskan untuk menetap disana dan menjadi imigran, Bahkan menjemput keluarga mereka untuk tinggal bermukim disini.
Orang  Cina  sudah sejak dulu dikenal sebagai pekerja keras.Karena dinegara yang penduduknya, berjumlah 1,4 miliar manusia dan merupakan negeri dengan populasi terbanyak di dunia,sudah tentu tidak dapat mengharapkan hidup dari belas kasih. Satu satunya untuk dapat bertahan hidup adalah kerja keras.
Segala macam usaha untuk meningkatkan taraf hidup dilakukan dan salah satunya adalah ,mereka mulai menanam gingseng. Terinspirasi dari Korea,yang harga ginseng sangat tinggi. Ternyata komoditas inilah yang kelak menjadi tulang punggung keberhasilan dan kesuksesan bagi kaum buruh asal Tiongkok ini, Apalagi ternyata didukung dengan kondisi tanah di Kanada ,yang sangat ideal untuk bercocok tanam Ginseng.
Dalam waktu singkat ,mereka yang awalnya adalah kuli kontrak,untuk membangun jalan kereta api, kini nasib mereka sudah berubah total. Malahan sudah melangkan lebih maju dengan membangun gedung gedung dan membuka beragam usaha,baik restoran ,maupun pertokoan dan mall mall'
Orang Cina Biasa Kerja 12 Jam Sehari
Mereka sudah biasa kerja 12 jam atau lebih dalam sehari dan tidak ada hari minggu bagi mereka. Pada umumnya orang Cina  di dunia terobsesi untuk kerja keras ,demi mengumpulkan uang, karena turun temurun hidup menderita kekurangan di negeri asalnya Mereka tidak bisa bermimpi,bahwa akan ada kerabat yang pejabat,yang akan memberikan kemudahan hidup bagi mereka. Pilihan bagi mereka adalah :"kerja keras atau mati kelaparan!"
Nah,bila dibandingkan dengan para pekerja yang ada di Indonesia, dalam hal kerja keras, para  pekerja di negeri kita,  masih kalah jauh.dibandingkan dengan etos kerja dari para pendatang  asal dari negeri tirai bambu ini.Tentu saja kalau kita mau jujur pada diri sendiri.
Tentu saja kita sangat mendukung upaya pemerintah untuk menangkap dan mendeportasi semua TKA yang bekerja secara ilegal.bukan hanya dari Cina  ,tapi darimanapun mereka berasal.Tetapi tentu tidak menghabiskan waktu dan energi kita ,hanya untuk meributkan masalah TKA,karena ada banyak hal hal berguna yang dapat dikerjakan,ketimbang demo melulu.
Seharusnya,hal ini menjadikan pekerja Indonesia,bangkit dan mulai menata diri,bukan hanya meributkan mengapa orang asing boleh kerja di negeri ini. ? Mengapa kita tidak pernah ribut,bahwa para pencari kerja dari negeri kita,jutaan sedang bekerja di negeri orang?
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H