Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kecelakaan Akibat Menjawab Panggilan Ponsel Sewaktu Mengemudi

17 Februari 2018   17:52 Diperbarui: 17 Februari 2018   18:00 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar : the sydney morning herald

2 Orang Petugas Polisi Ditabrak Satu Kritis

Walaupun sudah banyak contoh contoh kejadian ,bahwa menjawab panggilan telpon ,sambil mengemudi,berakibatkan berbagai kecelakaan fatal.namun masih tetap ada saja orang yang tidak mau menjadikannya pelajaran berharga.Mengemudi ,sambil menengok ke Ponsel,tidak ubahnya bagaikan orang tuna netra yang mengemudi. Karena untuk beberapa detik,perhatian dari pengemudi ,tidak lagi kejalan raya,melainkan  pada layar Ponselnya.

gambar : the sydney morning herald
gambar : the sydney morning herald
Seorang Pemuda Berusia 23 Tahun Menabrak Polisi yang Lagi  Mengadakan Razzia

Seorang pemuda ,berusia 23 thunbernama Jon Favaretto,, ketika sedang mengemudi. tiba tiba mendapatkan panggilan lewat Ponselnya. Dan tanpa berpikir,terus meraih Ponselnya. Maka dalam tempo beberapa detik,perhatiannya tertumpu pada alat komunikasi ditangannya. Ketika mendengarkan teriakan :"Stop ! Stop!",baru sadar,bahwa kendarannya sedang melaju menuju Petugas Kepolisian yang sedang melakakukan razzai :"Breath Test" atau test nafas,untuk mendeteksi apakah pengemudi mengemudikan kendaraan ,dalam kondisi berada dibawah  pengaruh alkohol.

Tetapi ketika ia sadar,semuanya sudah terlambat. Kendaraannya menghantam kedua orang Petugas tersebut. Keduanya dilarikan kerumah sakit  di Cambelltown ,Western Australia.  Seorang harus diamputasi kakinya  dan seorang lagi dalam kondisi kritis ,karena darah yang keluar terlalu banyak dalam kecelakaan tersebut.

Menurut catatan dari Kepolisian,Jon Favaretto,sudah 4 kali  SIM nya di batalkan,karena melakukan beberapa kali pelanggaran aturan berlalu lintas.Namun hal tersebut,ternyata tidak cukup baginya untuk menjadi pelajaran. Hingga terjadilah petaka tersebut.

Jon Faretto,23 tahun Pengemudi yang menabrak Polisi /the sydney morining herald
Jon Faretto,23 tahun Pengemudi yang menabrak Polisi /the sydney morining herald
Memetik Pelajaran Berharga

Kejadian ini,sama sekali tidak ada hubungannya dengan  kita di Indonesia, Namun,sesungguhnya, kita dapat memetik pelajaran berharga.dari kejadian ini. Yakni, jangan pernah menerima panggilan telpon,sambil tetap mengemudi. Kalau memang sangat penting,maka berhentilah ditempat  yang aman,Hal ini,bukan hanya  menyangkut keselamatan pribadi kita sebagai Pengemudi,melainkan menyangkut juga keselamatan nyawa pengguna jalan raya lainnya.

Lengah 1 Detik,Akibatnya

Lengah satu detik saja ,dalam kecepatan kendaraan 60 Km perjam,berarti ,kendaraan tetap melaju sekitar 16 meter kedepan,dimana seharusnya kendaraan sudah full stop. Karena 1 menit = 1 Km = 1000 meter : 60 = sekitar 16 meter.Jadi ketika seharusnya kaki menginjak rem,namun karena terlambat satu detik saja ,maka kendaraan akan tetap melaju 16 meter. Dapat dibayangkan,mengapa kedua Petugas yang ditabrak,berada dalam keadaan krits.

Sumber bacaan: dan gambar : The Sydney Morning Herald.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun