Tetangga saya beli mobil yang berdasarkan catatan di kilometernya,baru berjalan 4200 Km.Harganya miring dan body mulus.Dijual oleh pemiliknya,karena terdesak akan kebutuhan uang tunai,Menceritakan kepada saya sesaat setelah selesai transaksi .Tentu saja saya ucapkan selamat.
Tapi sorenya ketika ketemu lagi,ceritanya jadi berbeda."Ternyata saya salah beli pak Effendi. Menurut istri saya,mobil tersebut mengalami tabrakan dan sudah diketok ulang Istri pemilik mobil,ternyata adalah teman dengan istri saya ,Sayang saya tidak berunding dengan istri,sebelum memutuskan  membeli kendaraan tersebut" .Nah ,ini hanya sepotong cuplikan,betapa penyesalan datang selalu terlambat,Istri biasanya lebih banyak mendapatkan informasi,ketimbang diri kita.
Jangan lupa,sehebat apapun diri kita atau sebanyak apapun titel yang disandang,pendapat dua orang,akan jauh lebih baik,ketimbang pendapat tunggal .
Mengenai apa kata orang terhadap diri kita,jangan sampai mempengaruhi jalan hidup kita.Semisalnya ,secara pribadi,saya seringkali dikatakan sebagai :"suami takut istri" ,karena kemanapun saya  pergi,selalu mengajak istri ,kecuali dalam rapat rapat resmi dengan instansi pemerintahan. Always be your self.
Jadilah selalu tanya diri sendiri,jangan biarkan pendapat orang mengatur hidup kita. Karena masing masing orang,bertanggung jawab terhadap hidupnya dan keluarganya. Bukan kepada orang lain. Setiap orang bebas memberikan penilaian dan kita tidak mungkin mengatur orang lain,bagamana menilai diri kita, Apapun pendapat orang tentang diri kita,tak akan mengubah apapun yang ada dalam diri kita Maka jangan biarkan diri kita hanyut oleh pendapat orang tentang kita,
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H