Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Hanya Mabuk Berangan-angan, Bangunlah dan Kerja Keras

15 September 2017   08:20 Diperbarui: 15 September 2017   10:36 2511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com

Impian Yang Tumpang Tindih Penyebab Orang Tidak Melakukan Apapun

Mungkin sudah pernah dengan cerita tentang :"Angan Angan Si Mu'in"? Yang kedengarannya lucu, tapi sesungguhnya menyirat pesan moral yang mendalam. Siapa pencetus cerita yang sarat pesan moral ini? Sejujurnya saya tidak tahu. Yang pasti bukan saya.

Kilasan ceritanya

Si Mu'in duduk dibawah sebatang pohon,dipinggir sawah,sambil berangan angan. Padahal sesungguhnya tugasnya adalah ikut bekerja di sawah,untuk mendapatkan upah Tapi bagi Mu'in, kerja disawah tidak akan mampu mengubah nasibnya. Ia mulai membayangkan,seandainya ayam ayamnya bertelur banyak ,maka telur tersebut tidak akan dijual. Melainkan akan dibiarkan dierami induknya agar menetas menjadi anak ayam. 

Kemudian setelah anak ayam menjadi besar,maka baru akan dijualnya. Hasil penjualan ayam ini,kelak akan dibelikan sepasang kambing, Kalau kambingnya mulai beranak pinak dan anak anak kambing sudah besar,maka ia akan menjual seluruh kambingnya dan dibelikan seekor kerbau. Kerbau tersebut akan digunakan untuk membajak sawah. Sehingga ia tidak lagi perlu bekerja keras, karena sudah ada kerbau yang mengerjakannya. 

Saking antusiasnya berangan angan,maka si Mu'in tertidur pulas dibawah pohon. Ia baru terbangun karena merasa sangat lapar. Namun karena hari itu ia tidak ikut bekerja disawah, maka tentu ia tidak menerima upahnya. Angan angan yang tumpang tindih,membuatnya terbuai, sehingga tidak melakukan apapun.

Kilas Balik

Cerita rakyat diatas tidak sepenuhnya sesuai cerita aslinya, tapi saya modifikasi sesuai selera saya. Tapi intinya yang dapat disimak adalah :"Impian "(baca: cita cita) yang tumpang tindih, bisa membuat orang mabuk dan berakibatkan tidak melakukan apapun.

Jangan Ingin Memborong Semua Impian

  • Bila kita  membuat  berbagai rencana untuk mengubah nasib dengan:
  • rencana  mau buka usaha online trading
  • rencana  mau menjadi makelar jual beli tanah
  • rencana mau buka usaha foto copy
  • rencana mau kerja diluar negeri
  • rencana mau membuka warung makan

Saking tumpang tindihnya impian, membuat kita bingung dan pada akhirnya menjadi seperti kisah Si Mu'in, yakni duduk merenung sepanjang hari, tanpa melakukan usaha apapun

Fokuslah Satu Persatu Akan Apa Yang Direncanakan

Boleh saja kita merencanakan ini dan itu, namun untuk mengawalinya, perlu menempatkan sesuai dengan urutan prioritas. Mana yang akan didahulukan dan mana yang akan menyusul. Setelah menetapkan tujuan yang menjadi prioritas kita, maka mulailah membuat rencana yang cermat dan bekerjalah. Do it now!  Jangan hanya mabuk dengan angan angan, tapi kerja keras dan berusaha untuk menjadikan impian jadi kenyataan. Kisah membangun candi dalam semalam, hanya sebuah legenda. Jangan mencoba menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Menentukan  Apa  Yang  Menjadi  Prioritas  Utama

Kerja keras selama bertahun tahun,tentu tidak terlepas dari harapan agar dapat menabung demi untuk dapat hidup layak bersama keluarga. Jangan percaya bahwa uang adalah akar segala kejahatan. Walaupun memang benar ada orang yang melakukan tindak kejahatan, karena tergoda ingin memiliki uang dengan cara kotor,tapi bukan berarti uang yang salah, melainkan pelakunya.  Karena betapapun sholehnya hidup kita, tidak mungkin bisa hidup tanpa uang. Uang memang bukan segala galanya dalam hidup ini, tapi percayalah,tanpa uang kita akan hidup terlunta lunta,menadahkan tangan menunggu belas kasihan orang.

Bila langkah pertama sudah menampakkan hasil,maka cermatlah dalam memanfaatkannya. Misalnya, menjadikan  kepemilikan rumah, menjadi prioritas utama. Walaupun cuma rumah KPR atau sejenisnya tidak menjadi masalah. Karena jauh lebih baik, memiliki rumah KPR milik sendiri, daripada menumpang di rumah mewah, milik mertua.

Tulisan ini bukan bagian dari kothbah,melainkan berbagi sepotong pengalaman hidup pribadi yang pernah merasakan pahit getirnya hidup selama tujuh tahun. Semoga ada manfatnya bagi orang banyak. jangan mabuk berangan angan. Bangun dan kerja keras!  Lebih baik membangun gubuk dialam nyata,ketimbang membangun istana dalam angan angan. 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun