Tinggal Di Negeri Orang,Tidak Harus Mengikuti Gaya Hidup Setempat
Hidup di negeri orang, kita bisa tetap menerapkan gaya hidup cara Indonesia. Kalau mau mengikuti gaya orang Australia memang tidak akan mampu tinggal berlama lama disini. Karena orang Australia untuk sarapan saja, perlu roti, keju, ham, cereal ,kopi, susu, dan seterusnya. Belum lagi makan siang dan makan malam.Â
Tapi bila kita mampu menahan diri untuk tidak ikutan gaya orang Australia dan berbelanja secara hemat,sesungguhnya biaya pengeluaran untuk di dapur,tidak lebih besar daripada di Jakarta.Mengapa saya sebutkan Jakarta? Karena sebelum tinggal di Australia,kami domisili di Kemayoran - Jakarta Pusat
Kalau dikurs kan secara kasar,maka berarti untuk 10 Kg,beras kualitas nomor 1 adalah sebesar Rp.80.000 .- atau per Kg = Rp.8.000,--
Harga Gula Pasir Putih
Selama tinggal di sini,harus mampu menahan diri,untuk tidak membeli buahan atau sayuran asal tropis.Seperti : kacang panjang, keladi (taro), pepaya  ,ubi kayu,ubi jalar, manggis,rambutan ,nenas .duren dan kelapa. Tahan diri dan kelak kalau pulang kampung ke Indonesia,baru dinikmati sepuas puasnya.Dan tentunya tidak berbelanja di mall atau supermarket jumbo seperti Woolworth atau Coles,melainkan ke pasar pasar tradisional ,seperti Morley Market ,yang lokasinya dipinggiran kota Perth.
Jadi semuanya tergantung kepada kiat kiat kita dalam menyiasati cara berbelanja bahan untuk kebutuhan dapur . Kalau mampu mendisplin diri ,hidup dengan gaya orang indonesia,maka biaya pengeluaran dapur di Australia,tidak lebih mahal daripada di jakarta.Â
Saya tidak berani mengatakan lebih murah,karena bisa jadi dianggap berlebihan.
(semua foto dokumentasi pribadi )
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H