Waspada Agar Jangan Terjebak  Petatah Petitih
Petatah petitih itu maksudnya baik,yakni agar kita gampang mengingat sesuatu yang wajib dilakukan dan mana yang jangan dilakukan.Semisalnya :" Bagaikan kacang lupa kulitnya" ,yakni mengingatkan kita, agar budi baik seseorang terhadap diri kita  dan keluarga ,jangan sampai dilupakan. Contoh lain:" Jangan karena nila setitik,rusak susu sebelanga",yang maksudnya mengingatkan kita,agar selalu berhati hati dalam berbicara dan bertindak.Karena kesalahan sekecil apapun,dapat menyebabkan apa yang telah dilakukan selama ini,menjadi ternoda.
Akan tetapi,tentu tidak semua petatah petitih kita telan begitu saja. Perlu secara arif dan bijak ,mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi. Â Kata kata bijak atau petatah petitih,tujuannya sebagai pengingat bagi ,agar jangan sampai kita melupakan,mana yang wajib dan mana yang jangan sampai dilakukan. Jadi tidak ditelan mentah mentah,tanpa di cermati ,apakah memang sudah sesuai dengan hati nurani kita?
Dimana Bumi Dipijak,Disana Langit Dijunjung
Siang ini,saya mendapatkan pesan lagi via WA dari teman sesama dari Jakarta,yang sudah lama domisili di Perth. Â Kami belum lama kenal dengan Pak Tony,hanya sempat dua kali ngopi bareng . Sejak kami kenal pertama, pak Tony sudah mengajak kami untuk ikut pesta dansa. Tapi dengan halus kami menolak,karena ada banyak acara yang sudah terjadwal. Belakangan ketika diajak lagi,saya berterus terang,bahwa kami tidak ikut dalam kegiatan dansa . Kalau kegiatan sosial , pertermuan komunitas sesama orang Indonesia, kalau di Wollongong,kami selalu ikut. Tapi kalau di Perth,memang belum pernah kami ikut,karena waktunya bertepatan dengan jadwal kami tidak berada di Perth.
Nah,karena siang tadi,kembali kami diajak untuk bergabung dalam pesta dansa para senior citizen, maka saya berterus terang bahwa kami tidak suka ikut dalam kegiatan dansa .Kalau ada kegiatan main bowling atau rekreasi bersama sama,kami dengan senang hati akan ikut. Karena kalau di New South Wales,kami sudah biasa ikut berbagai kegiatan sosial disana.Bukan sebatas dalam lingkungan komunitas Indonesia,tapi juga dalam berbagai pertemuan yang bersifat multikultural.
Jawaban yang saya terima adalah :" Aduh pak Effendi, kita sudah sama sama tua,apa sih salahnya ikut berdansa? Kan ada pepatah :" Dimana bumi dipijak,disana langit dijunjung? hehehe"
"Terima kasih pak Tony, tapi saya tidak mau menelan mentah mentah,petatah petitih . Maaf ya.silakan Pak Tony dan istri saja yang kepesta,kami tidak ikut" jawab saya serius
Sepotong Renungan Diri
Mungkin saja maksud teman saya ,pak Tony adalah baik. Ingin agar saya dan istri,ikut menikmati pesta dansa bersama sama,agar tidak bosan berada dirumah. Tapi tentu saja kami memiliki prinsip prinsip hidup ,yang selalu kami pegang teguh,hingga sama sama menua.
Kendati kami berdua sudah jadi Opa dan Oma, saya tidak akan pernah membiarkan istri saya dipeluk peluk laki laki lain, walaupun  dalam acara pesta dansa. Mungkin terkesan kuno dan kolot,tapi boleh dong ,setiap orang memiliki prinsip hidupnya masing masing. Kalau mungkin ,ada yang berpendapat "sudah bau tanah" masih cemburu juga,saya menerima ,memang seperti itulah diri saya.
Bagi kami berdua,tinggal dinegeri orang,tentu harus menghargai budaya setempat.Misalnya ,kalau ada undangan makan,membawa sepiring makanan dan minuman. Kalau ada yang berulang tahun dan kita diundang makan di restoran,maka seperti biasa,kita bawa kado,tapi  makanan dan minuman dibayar masing masing. Kalau diundang,maka sebelum hari H nya,kita harus menelpon ,untuk konfirmasi,bahwa kita akan datang,hingga memudahkan panitia memesan tempat. Semuanya itu,sudah kami jalani dengan sepenuh hati,tanpa merasa terbeban sama sekali. Â
Tapi ada hal hal yang bersifat privasi,yang tentu tidak boleh ikut melebur bersama budaya orang.Karena walaupun sudah menjadi penduduk Australia,tapi kami berdua ,masih tetap orang Indonesia. Always be your  self.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H