Berada Disamping Bung Karno,Membuat Tubuh Merinding
Bung Karno adalah satu satunya Presiden Republik Indonesia yang sudah merasakan dinginnya penjara bahkan sudah merasakan pahitnya hidup dalam pengasingan Belanda. Pria yang dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya ini merupakan tokoh Proklamator dan sekalgus Presiden RI yang pertama. Meninggal dunia di jakarta,pada tanggal 21 juni,tahun 1970 ,pada usia 79 tahun.
Judul diatas yang berbunyi "Berada disamping Bung Karno, membuat tubuh merinding" tentu saja bukan secara psikis berdampingan dengan Bung Karno, karena saya bukan siapa-siapa. Secara pribadi, saya hanya menengok dari jarak dekat, ketika Bung Karno meresmikan Lapangan Banteng di kota Padang. Terbayang oleh saya Jeep militer terbuka berhenti pas di depan rumah seorang dokter yang dipekarangannya tumbuh sebatang pohon manggis Belanda. Bung Karno turun dari Jeep terbuka .
Begitu kendaraan berhenti, Bung Karno turun dan dikawal kiri kanan. Mulai melangkah memasuki gerbang tapi langkah beliau terhenti menengok anak anak yang sedang berbaris dan melambaikan bendera Merah Putih ukuran mini di tangan masing masing, Dan salah satu di antara anak anak tesebut, adalah penulis artikel ini.
Memandangi wajah Bung Karno dari dekat membuat tubuh saya merinding. Seakan kembali mendengar suara penuh kharisma dari tokoh Proklamasi ini ”Aku titip negeri ini padamu.” Serasa rohnya masih melekat erat dalam kata demi kata. Sebuah pesan singkat tapi penuh makna "Aku Titipkan Negeri ini Padamu" Salah satu dari isi pesan tersebut tercantum dalam amanah Undang Undang Dasar 45 pasal 34 yang menyatakan ”fakir miskin dan orang orang terlantar akan dipelihara oleh pemerintah"
Kendati berbagai kontroversi tentang perjalanan hidup selama menjadi Presiden RI yang menimbulkan pro dan kontra serta debat yang berkepanjangan, tapi tak ada yang dapat memungkiri bahwa sosok Bung Karno bersama Bung Hatta adalah dua sosok tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia!
Saya pribadi penggagum Bung Karno, tapi saya tidak ada hubungannya dengan partai politik manapun.
catatan; semua foto adalah dokumentasi pribadi
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H