Oleh karena itu mutlak diperlukan selalu membersihkan pikiran kita dari segala hal hal yang bersifat negatif Ibarat kita setiap hari membersihkan kamar kita dengan menyapu debu dan membuang semua sampah sampah. Maka pikiran kita juga mutlak perlu dibersihkan dari apa saja yang dapat menciptakan sesuatu yang negatif dalam diri kita.
Pernah ada kisah, mahasiswa kedokteran diuji mentalnya. Semua diwajibkan hadir dalam autopsi mayat yang sudah dikuburkan selama 3 hari. Semua diminta agar mengenakan masker untuk meminimalisasi bau busuk dari kuburan yang akan digali. Begitu kuburan mulai digali dan petinya dibuka, beberapa orang di antara mahasiswa kedokteran ini jatuh pingsan. Padahal sesungguhnya di dalam peti tidak ada apa apanya. Hanya sekadar melakukan psikotest bagi mahasiswanya.
Hal ini menunjukkan betapa pikiran seseorang sangat berpengaruh terhadap fisiknya.
Mengantisipasinya
Untuk mengantisipasi agar jangan sampai pikiran negatif mengendap dalam diri kita, maka perlu kita setiap hari melakukan introspeksi diri. Cara ini sangat efektif untuk membangun kesadaran diri kita agar selalu berpikiran positif dan menjauhkan diri dari mengisi hidup dengan keluh kesah.Â
Tanamkanlah setiap pagi pikiran yang positif, misalnya begitu bangun pagi dan berdiri maka hal pertama yang dilakukan adalah mengucap syukur kepada Tuhan. Misalnya "Praise the Lord, I am still alive." Puji Tuhan, saya masih hidup. Hanya satu kalimat singkat namun sudah membangun semangat kita dan membersihkan pikiran dari mimpi mimpi buruk yang mungkin kita alami sewaktu tidur malamnya. Sebaliknya, orang yang begitu bangun dan mulai mengerutu sana sini maka seluruh harinya sudah ternoda.
Karena orang yang selalu berkeluh kesah di manapun berada maka secara tanpa sadar ia sudah mengutuki dirinya sepanjang hari. Apabila tidak ada yang menyadarkannya maka hidupnya semakin hari akan semakin terpuruk.Â
Hal ini sesuai dengan kalimat "You are what you think"Â Anda akan menjadi seperti apa yang Anda pikirkan. If you think you can, you can. If you think you can't, you can't!
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H