Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Koruptor, Orang yang Over Confident

5 Juni 2017   06:30 Diperbarui: 6 Juni 2017   09:27 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : depositphotos.com

Karena sudah terbentuk mata rantai ,dari sejak tukang sapu,bagian gudang,bagian penerimaan barang dan kasirnya,sudah terlibat :'tst" atau tahu sama tahu. Karena itu,Pimpinan Kantor ,sangat yakin diri,bahwa apapun yang dilakukannya,tidak mungkin akan diketahui bagian pemeriksaan keuangan. Atau jangan jangan semua sudah ikut terlibat,saya tidak sempat mencari tahu.

Bayangkan ,harga barang di blow up,hingga berkali kali lipat dari harga rilnya,sedangkan mesin yang diorder made ini China,tapi bon barang dibuat made in Germany,dengan harga barang yang disesuaikan dengan harga barang yang sesungguhnya made in Germany.Tentu saja ,ada perbedaan harga yang sangat mencolok. Tapi Pimpinan perusahaan,sama sekali tidak tampak risih atau malu,malahan berani mengeluarkan ultimatum:" take it or leave it"

Sejak itu saya kapok berurusan dengan kantor kantor ,yang rata rata ada permainan sulapnya. Memilih lebih baik,menikmati uang hasil kerja keras selama ini,walaupun konsekuensi logisnya, kami harus hidup berhemat dan tidak bisa lagi menjadi Sinterklas.

Bekerja sama dengan Koruptor,walaupun tidak mendapatkan pembagian hasil,tetap saja berarti ikut ambil bagian dalam melakukan tindak pidana. Inilah dilemma yang sering dihadapi oleh para pengusaha dimasa lalu,sehingga terlahirlah frasa:" jujur terbujur". Berarti kalau mau jujur,jangan jadi pengusaha. Karena ada mata rantai yang bagaikan lingkaran setan,yang harus diikuti. Setiap meja ,ada salam tempelnya atau uang kongkalikong. 

Kini Sudah Banyak Berubah

Syukurlah kini sudah banyak yang berubah ,sejak KPK benar benar menjalankan tugasnya,tanpa tebang pilih. Saya sudah membuktikannya dengan mengurus semua surat surat,tanpa pakai calo :

  • kantor KPP Pratama Kemayoran 
  • kantor kelurahan Kebun kosong - 
  • kantor kecamatan 
  • Polsek Kemayoran urusan perpanjangan SIM 
  • Kantor MenHumKam
  • kantor MenKes di Kuningan
  • Mabes Polri 

Semua kantor ini sudah saya kunjungi untuk berbagai urusan surat menyurat.Semua bersih,tak ada satu senpun uang kopi ataupun uang rokok,Suatu hal,yuanng dulunya adalah sesuatu yang mustahil,tapi kini jadi nyata

Semoga impian kita,agar Indonesia bebas Koruptor,dapat terwujud secepatnya. Walaupun kita tidak dapat ikut membrantas Koruptor,karena bukan aparat negara dan juga bukan anggota KPK,tapi secara pribadi dapat menolak untuk ikut berkerja sama,termasuk memberikan uang sogok atau uang pelicin ,maupun kongkalikong,untuk menggoalkan urusan kita.

Catatan : nama instansi dan nama tempat ,sengaja tidak ditulis,untuk menghindari masalah, di tuntut,karena menistakan nama baik salah satu instansi 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun