Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pejabat Jujur di Indonesia Akan Semakin Langka?

3 Juni 2017   19:49 Diperbarui: 19 Juli 2017   21:11 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak menjawab pertanyaannya,malah balik bertanya: "Hmm SPBU nya ada diberapa tempat Pak Bambang?" tanya saya tiba tiba. " Haa SPBU apaan...?..".jawabnya agak setengah berteriak. " Hmm mungkin investasinya di fokuskan di Kebun Kopi atau kebun Kelapa sawit yaa" ,lanjut saya dengan santai.

 " Naah naah..SPBU...Perkebunan Kopi,Perkebunan Kelapa Sawit ...koq anda kayak KPK saja ?!',gaya tentaranya mulai keluar lagi . Dan wajah pak Bambang yang memang agak gelap,menjadi bertambah gelap. "Hmm atau mungkin investasi di salah satu Kebun Binatang

"Begini ...Pak Tjipta,ini ada saksi: istri saya dan istri anda. Kalau saya memiliki SPBU,Perkebunan Kelapa Sawit atau Perkebunan Kopi atau Kebun Binantang sekalian,anda boleh ambil semuanya!" Sementara itu ,sudah 2 kali cubitan istri saya mendarat di rusuk saya,mengisyaratkan,agar saya jangan melanjutkan pertanyaan jahil lagi

Inilah cuplikan percakapan kami dua tahun lalu. Saya bersyukur,sahabat kami kendati cuma punya kendaraan bekas dan tidak punya SPBU,maupun kebun kelapa sawit dan cuma dapat mentraktir kami makan dirumah makan Padang,tapi beliau bisa tidur nyenyak dan menikmati masa tuanya bersama istri dan anak anak cucu.

Hidup yang begini,tentu saja tidak akan dimiliki,oleh mereka yang semasa menjabat,memperkaya diri sendiri dan keluarga dan kini harus menunggu dengan jantung berdebar debar,kapan surat cinta dari KPk datang .Atau malah dijemput dan langsung dikenakan rompi orange. Makanya yang masih aktif menjabat, belajarlah dari pengalaman orang orang yang sudah diciduk,agar jangan mengalami nasib yang sama.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun