hidup tidaklah semulus seperti jalan yang tampak pada gambar,melainkan  penuh dengan perjalanan yang terjal dan sangat berbahaya,sekali terpelest,belum tentu ada kesempatan kedua ,untuk memperbaiki kecerobohan pertama.Karena itu ,menyesallah sebelum semuanya terlambat. Karena bila sudah terjadi,maka penyesalan kita tidak akan mampu mengubah apa yang sudah terjadi (foto dokumentasi pribadi)
Menyesal,Sebelum Semuanya Terlambat
Pribahasa yang mengatakan bahwa:"Tidak ada kata terlambat untuk berubah".memang mengandung kebenaran untuk hal hal tertentu. Misalnya, tidak lulus ujian,gagal dalam usaha,gagal dalam mencapai prestasi,niat untuk berhenti merokok,berhenti mabuk mabukan ,tapi ada juga hal ,yang setelah terlambat ,tidak dapat diubah lagi. Inilah yang sering dilupakan oleh orang banyak, bahwa tidak dalam semua hal,ada kesempatan kedua bagi kita.Pikiran pikiran yang menina bobokan,semisalnya :"takkan lari gunung dikejar" atau" selalu ada kesempatan lain" ,sering ditempatkan secara keliru dalam prioritas menjalani kehidupan.Maka akibatnya, orang menyesal ,setelah semuanya terlambat dan tidak dapat diubah lagi. Lost time,will never found again!
Meyakini Sesuatu Yang Keliru
Meyakini sesuatu yang keliru ,dengan mengatakan pada diri sendiri:"tidak mungkin ada yang tahu.Semua sudah saya atur. Semua staf sudah saya"service" dan pasti mereka akan tutup mulut. Maka akibatnya,tindakan korupsi berjalan terus,hingga tertangkap dalam operasi OTT. Seluruh anggota keluarga,kerabat,sahabat ikut menjadi malu. Bayangkan ,anak dan istri, mantu cucu,menengok ,suaminya, ayahnya ,orang yang selama ini dijadikan panutan,yang sudah memberikan berbagai petuah petuah bagaimana hidup secara jujur .Paham dan fasih mengutip ayat ayat kitab suci,kini wajahnya terpampang di layar kaca dan diberbagai media dan tubuhnya dibungkus dengan rompi oranye ,yang bertuliskan :"tahanan KPK"
Coba kalau hal ini,sudah terjadi,mau berubah apanya lagi? Bagaimana wajah anak istri,mantu dan kerabat mau dipoles,agar tidak malu? Sudah terlambat untuk berubah!
Main Chattingan  Asyiik
Main chatting chattingan sangat mengasyikan,hingga lupa diri .Sering main ci lu bak.dengan orang yang berlain jenis dan bukan siapa siapa. Yakin bahwa tidak mungkin ada yang tahu.Bahkan setanpun tidak tahu. Lupa diri,bahwa terkadang,manusia lebih pintar dari setan. Maka terbukalah main main cilubak dan seluruh anggota keluarga ,langsung menyembunyikan wajahnya dikolong meja.
Nanti Masih Ada Waktu
Ada sahabat baik atau kerabat lagi sakit,tapi kita berpikir dalam hati:" Ah,lagi asyik nonton sinetron nih,nanti kan masih ada waktu" Yakin untuk sesuatu yang tidak pasti.Ternyata suatu hari,ketika pas berkunjung,diterima oleh keluarga sahabat dengan heran dan mengatakan :'Lha,kan sudah sejak tahun lalu sudah almarhum Om"
Kita sangat malu,menyesal dan sedih.Tapi sesalan dan kesedihan,bahkan andaikan air mata buaya atau air mata darah keluar,orang yang sudah meninggal,tidak dapat lagi dibangkitkan. Menyesal dan mau berubah? Toh,orangnya tidak akan bangkit,lagi! Ini kesalahan dan pengalaman pribadi saya ,bukan hasil rekayasa atau ngarang.
Mengumbar Kothbah
Merasa diri sudah menjadi orang bijak lestari. Mulai berkothbah sana sini,tanpa diminta. Tanpa mengetahui kondisi sahabat atau kerabat,main tabrak saja dengan kothbah bombastis,karena yakni petuah petuah dan petata petiti yang dihamburkan,akan berguna bagi anggota keluarga dan sahabat yang lagi menderita. Lupa diri,bahwa orang yang kelaparan butuh makanan,bahwa orang sakit butuh obat,bukan kothbah.
Ketika dapat kabar,bahwa kerabat yang di gurui dan dimandikan dengan bunga rampai segala macam ceramah ,meninggal dunia.Karena ketiadaan uang untuk membeli obat. Â Kita menyesal,baru sadar,bahwa orang sakit butuh uang untuk beli obat,tapi malahan yang ditumpahkan adalah kothbah,yang tidak laku dijual sepeserpun.Duduk menyesali diri,berdoa berjam jam dan minta ampun kepada Tuhan,tapi yang mati tetap mati dan harus dikuburkan,tidak bisa lagi bangkit. Hal ini terjadi,karena kita terlalu percaya diri,tanpa memahami,apa yang sesungguhnya dibutuhkan orang sakit
Penyesalan yang bermanfaat adalah  Menyesal Sebelum Terlambat
Karena itu,mari kita menyesal sebelum terlambat,dengan jalan,jangan pernah menyakini sesuatu yang keliru. Bahwa Tuhan melindungi umatNya,semua orang tahu,tapi bila kita mengendarai dengan kebut sana dan kebut sini,tetap saja akan berakibatkan kecelakaan. Kalau bukan kita yang tewas,orang lain yang akan tewas akibat ulah kita.Atau mungkin juga keduanya dan kita tidak bisa menyalahkan Tuhan, walaupun Tuhan melindungi kita,tapi manusia wajib dan bertanggung jawab atas kehidupan pribadi,keluarga dan pengguna jalan lainnya,ketika berkendara di jalan raya
Semoga tulisan ini ada manfaatnya.Untuk tidak melakukan kesalahan seperti yang  pernah saya lakukan. Menyesallah sebelum terlambat!
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H