Tapi pak Nurdin hanya tersenyum dan terus melangkah masuk ke Cafe.Sementara saya dan istri,masuk ke kaunter Vodafone,yang lokasinya hanya berseberangan dengan Cofee Shop.
Karena masih pagi,tidak sampai 5 menit,urusan kami beres dan HP saya sudah dapat difungsikan lagi. Kami turun tangga dan menuju ke kendaraan kami.Tiba tiba tampak dua orang Petugas Parkir ,yang menempelkan sepotong kertas di penghapus kaca kendaraan pak Nurdin. Saya sudah menebak,pasti surat tilang.
Untuk kali ini,:"hemat pangkal kaya'" jelas tidak berlaku,karena salah dalam menafsirkan arti kata berhemat.Karena dalam hal kewajiban untuk membayar sesuatu ,tentu saja cara berhemat tidak dapat diterapkan.. Ini baru sekedar sebuah contoh kecil,karena masih banyak kejadian lainnya,dimana orang berhemat tidak pada tempatnya,sehingga harus membayar mahal. Misalnya,tiang rumah yang sudah dimakan rayap,seharusnya sesegera mungkin diganti,tanpa memikirkan biayanya,karena mempertaruhkan keselamatan anggota keluarga. Semoga tulisan kecil ini,dapat menjadi inspirasi,untuk memaknai arti hemat,secara bijak dan arif,
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H