Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kalau Dulu, "Tumbal" Artinya "Potong Kepala"

11 Mei 2017   18:43 Diperbarui: 11 Mei 2017   22:36 2107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital ini,tumbal tidak lagi harus dalam bentuk kepala orang ataupun kepala kerbau. Karena  makna :" tumbal"sudah berkembang,menjadi "mengorbankan seseorang"ataupun mengorbankan diri sendiri,demi untuk  menyelamatkan kepentingan yang lebih besar. Misalnya,kalau ada bahaya yang mengancam keluarga  saya,maka saya siap untuk menjadi tumbal ,demi untuk keselamatan keluarga .Jadi kata tumbal,tidak identik lagi dengan potong kepala atau kematian,tapi bisa merupakan pengorbanan dalam bentuk lain

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun