Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Believe It or Not: Damai dalam Perbedaan

5 Mei 2017   19:09 Diperbarui: 5 Mei 2017   19:25 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Snowy terluka dan Frank sahabat nya sejak kecil,merawatnya dengan jalan menjilat jilat lukanya./foto dok,pribadi

Contoh Nyata Hidup Damai Dalam Perbedaan

Dalam banyak hal,kita sebagai manusia yang seharusnya lebih banyak mengajarkan kepada makluk hidup lainnya, yang menurut kodrat ciptaan ,berada jauh dibawa kodrat kita sebagai makluk ciptaan Tuhan yang konon paling mulia di alam semesta ini,seperti hewan hewan peliharaan kita.

Mengajar dan mendidik mereka,agar bila lonceng di bunyikan ,berarti waktu makan sudah tiba dan mereka sudah harus datang ke piring makanan yang disediakan .Mengajarkan kepada mereka untuk tidak sembarangan membuang kotoran,tapi harus ketempat khusus yang telah disediakan.Serta mendidik mereka untuk bisa hidup rukun dan damai dan tidak saling berebut ketika makan bersama.Siapapun yang nakal ,akan dikurung dan tidak boleh ikut makan lagi. Karena sejak kecil sudah dididik untuk hidup rukun dan damai,maka hingga dewasa,mereka tidak pernah bertengkar.

anjing-4-590c6a4743afbd18268b4568.jpg
anjing-4-590c6a4743afbd18268b4568.jpg
Kalau dulu ketika kecil,semua makan dari satu piring besar,kini masing masing dikasih tempat makan sendiri sendiri. Dan mereka sudah tahu,bahwa bilamana jatah makanannya sudah habis dimakan,tidak boleh makan dari piring lainnya.

Karena tidak mungkin dapat menjaga dan memelihara 9 ekor anak anak anjing ini,maka dibagi bagikan kepada teman teman. Hanya disisakan satu ekor,yang bernama Frank dan seekor Kucing Persia,yang bernama Snowy, yang sejak kecil sudah hidup bersama sama

anjing-2-590c6a87ba22bd36088b4569.jpg
anjing-2-590c6a87ba22bd36088b4569.jpg
Ketika Snowy Terluka,Frank Yang Merawatnya

Kemarin, Snowy entah karena berkelahi dengan kucing lainya, pulang dengan tengkuk yang berdarah. Begitu masuk kedalam rumah,Frank sudah menyongsongnya dan langsung menjilat jilat lukanya. Menyaksikan kejadian ini,seperti kisah dalam dongeng saja. Frank tampak sangat sedih,temannya Snowy terluka. Siang itu ia tidak menyentuh makanannya seperti biasanya ,karena sibuk menjaga Snowy, Kami bawa ke dokter hewan untuk disuntik,karena kuatir lukanya infeksi.

anjing-590c6ab6d89373690b8b456f.jpg
anjing-590c6ab6d89373690b8b456f.jpg
Ada rasa haru menyaksikan ,betapa Frank ,memiliki jiwa yang berbelas kasih. Padahal menurut kisah orang tua dulu,kucing dan anjing adalah musuh bebuyutan turun temurun.Tapi dihadapan kami,Frank membuktikan,bahwa bangsa mereka juga memiliki nilai nilai luhur,yakni hidup rukun dan damai,walaupun total berbeda. Yang satu adalah anjing turunan Hasky dari Rusia dan satu lagi adalah kucing ,yang nenek moyangnya dari Persia.

Menyaksikan betapa kedua makluk yang berbeda asal muasal ini,hidup saling mengasihi, serasa tidak percaya akan apa yang terjadi didepan mata.Ternyata,bukan hanya kita manusia,yang mampu hidup saling mengasihi,tetapi mereka sudah membuktikan,bahwa kendati kasta keduanya ,jauh dibawah kodrat kita sebagai manusia,ternyata mampu menerapkan hidup rukun dan damai dalam perbedaan

Membandingkan manusia dengan hewan,adalah sebuah penistaan terhadap harkat dan martabat manusia.Tapi tidak ada salahnya kita belajar dari siapapun atau apapun,selama ada hal baik yang patut dicontoh.

Mount Saint Thomas, musim gugur, 2017

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun