Snowy terluka dan Frank sahabat nya sejak kecil,merawatnya dengan jalan menjilat jilat lukanya./foto dok,pribadi
Contoh Nyata Hidup Damai Dalam Perbedaan
Dalam banyak hal,kita sebagai manusia yang seharusnya lebih banyak mengajarkan kepada makluk hidup lainnya, yang menurut kodrat ciptaan ,berada jauh dibawa kodrat kita sebagai makluk ciptaan Tuhan yang konon paling mulia di alam semesta ini,seperti hewan hewan peliharaan kita.
Mengajar dan mendidik mereka,agar bila lonceng di bunyikan ,berarti waktu makan sudah tiba dan mereka sudah harus datang ke piring makanan yang disediakan .Mengajarkan kepada mereka untuk tidak sembarangan membuang kotoran,tapi harus ketempat khusus yang telah disediakan.Serta mendidik mereka untuk bisa hidup rukun dan damai dan tidak saling berebut ketika makan bersama.Siapapun yang nakal ,akan dikurung dan tidak boleh ikut makan lagi. Karena sejak kecil sudah dididik untuk hidup rukun dan damai,maka hingga dewasa,mereka tidak pernah bertengkar.
Karena tidak mungkin dapat menjaga dan memelihara 9 ekor anak anak anjing ini,maka dibagi bagikan kepada teman teman. Hanya disisakan satu ekor,yang bernama Frank dan seekor Kucing Persia,yang bernama Snowy, yang sejak kecil sudah hidup bersama sama
Kemarin, Snowy entah karena berkelahi dengan kucing lainya, pulang dengan tengkuk yang berdarah. Begitu masuk kedalam rumah,Frank sudah menyongsongnya dan langsung menjilat jilat lukanya. Menyaksikan kejadian ini,seperti kisah dalam dongeng saja. Frank tampak sangat sedih,temannya Snowy terluka. Siang itu ia tidak menyentuh makanannya seperti biasanya ,karena sibuk menjaga Snowy, Kami bawa ke dokter hewan untuk disuntik,karena kuatir lukanya infeksi.
Menyaksikan betapa kedua makluk yang berbeda asal muasal ini,hidup saling mengasihi, serasa tidak percaya akan apa yang terjadi didepan mata.Ternyata,bukan hanya kita manusia,yang mampu hidup saling mengasihi,tetapi mereka sudah membuktikan,bahwa kendati kasta keduanya ,jauh dibawah kodrat kita sebagai manusia,ternyata mampu menerapkan hidup rukun dan damai dalam perbedaan
Membandingkan manusia dengan hewan,adalah sebuah penistaan terhadap harkat dan martabat manusia.Tapi tidak ada salahnya kita belajar dari siapapun atau apapun,selama ada hal baik yang patut dicontoh.
Mount Saint Thomas, musim gugur, 2017
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H