Memanfaatkan kesempatan dapat diartikan untuk tidak menyia nyiakan peluang yang ada,sekecil apapun,untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat,baik bagi diri kita sendiri,keluarga dan orang banyak. Memanfaatkan kesempatan berarti menjauhkan diri dari hidup berleha leha,padahal ada begitu banyak kewajiban yang belum dikerjakan.
Orang sukses,bukanlah orang orang yang genius atau menyandang gelar berlapis lapis,melainkan orang yang mampu memanfaatkan kesempatan yang ada untuk melakukan sesuatu perubahan dalam hidupnya. coba saja tengok jutaan sarjana yang menganggur dan tdak terhitung,orang yang menyandang gelar berlapis,yang hidupnya morat marit.Padahal dalam hal keilmuan,mereka itu sudah menguasai berbagai disiplin keilmuan.namun karena tidak mampu memanfaatkan kesempatan secara positif. Karena kesuksesan hidup tidak ditentukan semata oleh keilmuan yang dimiliki,tapi terlebih pada sikap mental yang dimiliki.
Tidak jarang kita dihadapkan pada pilihan:" take it or leave it" .ambil kesempatan,atau anda tidak pernah lagi akan mendapatkan kesempatan yang sama.!"
Tetapi kata : "Memanfaatkan Kesempatan " Â juga memiliki makna ganda,bisa berkonotasi positif ,tapi bisa juga menciptakan gambaran yang negatif,Memanfaatkan kesempatan secara negatif,sering digambarkan dengan kalimat :" menangguk di air keruh". Yakni mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dalam kesusahan orang lain atau memperkaya diri ,dalam situasi yang tidak menentu.
Bagi seorang tukang copet,dimana orang berdesak desakan dan berhimpit himpitan,merupakan peluang emas baginya untuk melakukan aksinya. Begitu juga para rentenir,bila menengok orang lagi susah dan kesempitan keuangan,maka bagi mereka,hal ini adalah kesempatan untuk meminjamkan uang dengan bunga yang potong leher.
Dalam Hidup Keseharian
Dalam hidup keseharian,ada begitu banyak kesempatan yang entah sadar ataupun tidak,kita biarkan berlalu begitu saja,Ada kesempatan untuk menyambung kembali hubungan kekeluargaan yang mungkin pernah retak,dengan berkunjung kerumah kerabat,tapi karena rasa angkuh diri,kita biarkan kesempatan itu berlalu. Ada kesempatan baik,untuk sekedar menengok tetangga yang sudah lama terbaring sakit,yang mungkin saja kunjungan singkat kita,dapat memberikan rasa kegembiraan baginya,namun lagi lagi kita begitu sibuk,sehingga tidak memanfaatkan kesempatan baik ini,
Ada kesempatan untuk bertemu teman,baik teman di dunia nyata,maupun kopdar dengan teman teman di dunia maya,untuk menjalin persahabatan,namun kembali kita menjadikan kesibukan,sebagai kambing hitam ,untuk tidak memanfaatkan peluang ini.
Ada kesempatan untuk memaafkan orang yang mungkin pernah menyakiti kita,dengan datang menengok,ketika ia sedang terbaring sakit parah,namun rasa enggan,telah membelenggu diri,sehingga sampai ia meninggal,kata maaf dari kita,yang mungkin sangat dirindukannya,tak pernah dan tak akan pernah didengarnya lagi.
Hal Sepele Bagi Kita,Bisa Jadi Sesuatu yang Didambakan Bagi Orang Lain
Saya jadi ingat tetangga kami dulu ,kaya raya. Ayahnya punya perusahaan besar dan anaknya sangat dimanja. Karena dikantongnya selalu ada uang jajan yang melimpah dari ayahnya,maka apapun kata Tedy,selalu dipatuhi teman temannya.Akibatnya Tedy menjadi angkuh dan hanya mau berteman dengan :"anak buahnya" yang patuh akan semua perintahnya.
Sering bolos sekolah,namun karena ayahnya merupakan penyumbang terbesar untuk sekolahnya,maka ia tetap naik kelas,walaupun sesungguhnya sama sekali tidak menguasai mata pelajaran.
Ayahnya Meninggal
Ketika ayahnya tiba tiba meninggal ,karena serangan jantung,maka entah bagaimana caranya,perusahaan ayahnya jatuh ditangan karyawannya,yang selama ini dipercayai nya.Sementara Tedy,hanya diperlakukan sebagai pesuruh diperusahaan ayahnya sendiri,karena sama sekali tidak bisa bekerja.
Tidak sampai setahun kemudian,perusahaan ditutup,karena bangkrut entah sengaja dibangkrutkan.Rumah orang tua Teddy,disita oleh Bank,karena termasuk dalam agunan kredit perusahaan.
Dari anak orang kaya raya,kini Teddy, keliling naik sepeda berjualan kue,untuk dapat mempertahankan hidup dan membiayai  ibunya yang sakit parah ,karena terpukul mentalnya.Karena disamping ditinggal mati oleh suaminya,perusahaan suaminya diambil alih karyawannya dan bahkan rumah satu satunya tempat mereka tinggal juga disita oleh Bank.
Suatu Hari Teddy Datang Kerumah Kami
Suatu Hari Teddy datang kerumah kami.Mengetuk pintu pagar .Saya menengok lewat kaca jendela,maka saya minta Pembantu kami,untuk membukakan pintu dan mengundang Teddy masuk.
Inilah pertama kalinya Teddy,anak orang kaya raya,masuk kedalam rumah kami.Tampak kentara benar ,ia dalam kegelisahan dan menahan malu,karena selama ini sudah berlaku sombong.
"Koh, ibu saya sakit,tidak ada uang untuk beli obat..." katanya terbata bata. dan tidak mampu melanjutkan pembicaraannya,mungkin merasa sangat malu dan risih. Saya tidak tega menyaksikan wajah yang seperti itu,karena sudah merasakan,betapa amat menyakitkan,ketika kita membutuhkan uang dan tidak ada yang mau meminjamkannya.
Ada  Beberapa Kesempatan
- tidak membukakan pintu pagar
- Kesempatan untuk mengatai ngatai Teddy,karena selama ini sangat angkuh
- kemudian menyuruhnya pulang dengan tangan hampa
- kesempatan untuk menunjukkan ,bahwa saya sama sekali tidak mendendam
kesempatan untuk menunjukkan,bahwa saya tidak mungkin dapat memikul beban hidupnya,tapi dengan ikhlas mau membantu meringankan deritanya.
Saya tidak menunggu,hingga Teddy memohon mohon pada saya,bahkan tidak menunggu hingga ia meminta.Saya salami dan memasukan sesuatu kedalam kantong bajunya,sambil mengatakan,semoga yang sedikit ini,bermanfaat untuk membantu ibundanya.
Teddy memeluk saya erat erat dan kemudian dengan mata basah,langsung pamitan.Yang saya berikan sesungguhnya tidak ada arti apa apa,tapi bagi Teddy ,sudah merupakan sebuah kebahagian,dapat menolong ibundanya.
Tulisan ini,sama sekali bukan dalam upaya pamer kebaikan,hanya berbagi sepotong kisah hidup,bagaimana menengok kesempatan,untuk dapat menolong meringankan beban hidup orang lain,dalam kesempitan yang dialaminya.Karena apa yang bagi kita tidak ada artinya,bisa jadi bagi orang lain yang dalam kesempitan hidup,sangat membutuhkannya,Â
Semoga tulisan kecil ini ada manfaatnya,untuk ktia saling mengingatkan,yakni memanfaatkan kesempatan ,sekecil apapun,untuk berbuat sesuatu yang dapat mengubah hidup kita dan menjadikannya lebih bermanfaat.Bukan hanya bagi diri dan keluarga,tapi juga bagi orang lain.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H