Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Televisi Menghancurkan Rumah Tangga Kita

13 Maret 2017   11:24 Diperbarui: 13 Maret 2017   20:00 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Pa,makan malam sudah disiapkan.Kami sudah menunggu dimeja makan"  kata istri tercinta.Tapi dijawab sang suami yang gila bola :" Hmm Mama makan saya sama anak anak ya,lagi seru nih ..." sambil wajah sama sekali tidak menengok kearah istri tercinta.

Dilain sisi,suami sudah menunggu dimeja makan bersama anak anak ,namun sudah beberapa kali dipanggil , istri tercinta dan ibu dari anak anak,masih terus terpesona memandangi bintang pujaannya di Sinetron Korea. Walaupun akhirnya dengan uring uringan,berdiri dan duduk makan bersama,namun kentara benar ,ada rasa keterpaksaan.Sehingga buru buru menyelesaikan makan malam dan hanya berbicara ala kadarnya. Apalagi ,kalau bukan ingin sesegera mungkin melanjutkan menekuni hobbi.

Bukan Kisah Fiktif

Ibarat porselein,retaknya bukan karena terbanting,tapi karena sering tersenggol dengan benda benda keras.Begitu juga dengan keretakan dalam rumah tangga,bukan semata lantaran suami atau istri selingkuh,tapi  karena sering dikecewakan dengan sikap dari pasangan hidupnya. Yang berlanjut dengan saling mendiamkan dan berakhir dengan  musnahnya home sweet home ,bagi seluruh anggota keluarga

Rumah,yang seharusnya ,bukan hanya sekedar tempat berteduh,tapi dimana orang saling berbagi kasih,ternyata sudah dikalahkan oleh benda mati,yang namanya Televisi. Penyebab utamannya adalah karena orang tidak dapat membedakan,mana yang patut didahulukan ,mana yang  dinomor duakan.

Karena hanya mengikuti kata hatinya,yakni :"hobbi!".Demi hobbi,maka kewajiban sebagai kepala rumah tangga atau sebagai ibu rumah tangga,terabaikan .Dan akhirnya berujung pada hilangnya kebahagiaan dalam rumah tangga.

Sebelum segala sesuatu sudah terlanjur hangus,alangkah baiknya,sejak sedini mungkin,kita sadar diri,untuk mengedepankan kewajiban terlebih dulu,baru kemudian dilengkapi dengan menekuni hobbi.

Tjiptadinata Effendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun