Mereka harus mau menjual. Mana mungkin mereka minum kopi berton ton banyaknya. Hal inilah yang  agaknya luput dari perhatian pemerintah.  Jadi segala macam uang siluman atau uang Kong kalikong,bukannya untung pengusaha yang diberikan,tapi harga yang dibayarkan pada para Petani.
Bagaimana kalau bersikeras tidak mau kerja sama dengan Siluman? Kalau tidak mau kerja sama,berarti bunuh diri. Karena jangan harap dokumen dokumen ekspor akan ditanda tangani,walaupun semua prosedure sudah dipenuhi. Kalau tidak ada kelengkapan dokumen,mana mungkin dapat mengirim barang keluar negeri?
Yang saya tuliskan diatas masih belum lengkap.itu baru :"prosedure siluman" yang harus dipenuhi,sebelum barang boleh diberangkatkan . Kalau sudah naik kekapal,maka uang siluman lain,masih ada lagi.
Bahasa" Sopan Santun Dalam Permainan"
"Selamat pagi Boss, bulan ini ada ekspor kopi ya? Berapa ton? Saya tolong seperti biasa ya?" Â telpon Siluman dari seberang. Dan Pengusaha (saya sendiri):" Hmm emplopnya perlu saya suruh karyawan antarkan ke kantor?"
"Ah ,nggak usah Boss,biar saya datang sendiri,Sekalian mau ketemu Boss nih,kan sudah lama tidak ketemu " Â Demikianlah cuplikan pembicaraan mesra antara saya sebaga Pengusaha (pada waktu itu) dengan aparat terkait,yang berwenang menanda tangani dokument.
Ini baru satu.Belum lama telpon ditutup,sudah berdering lagi telpon dan sekretaris saya mengatakan :" pak,ada dari Departement ABCD mau bicara sama bapak"
"Selamat siang Boss. Hmm gini boss, minggu depan istri saya dan anak anak mau libur ke Hongkong. Â Tolong diatur sama kawan kawan ,tiket pp dan akomodasi disana ya.Dan jangan lupa ,pasti mereka di Hongkong mau shopping juga hehehe" Â Kata suara diseberang sana.
" Ya ya baik pak,saya paham" .jawab saya dengan apa boleh buat.
 Mau mengadu? kepada siapa?
Sekali melapor atau mengadu , maka jangan harap lagi bisa tetap berbisnis, semua kran untuk mendapatkan tanda tangan dan stempel dikunci. Mungkin dapat dipahami, mengapa saya memilih pensiun dari pada melanjutkan bisnis kami. Bahkan ketika pindah ke Jakarta, ritual yang saya alami jauh lebih dahsyat. Barang yang masuk 10 unit, ditulis 20 unit. Begitu saya nyatakan keberatan, maka nama saya langsung diblacklist dan tidak boleh lagi masuk daftar rekanan. "Kalau tidak mau ikut permainan, silakan jangan berbisnis dengan kami, take it or leave it," kata si pejabat.