Tulisan ini,memang bukanlah hasil kajian ilmuan,tapi setidaknya merupakan gambaran,bahwa tabloid,majalah ,koran ,apalagi brosur brosur, sama sekali tidak disukai disini.Bahkan hampir pada setiap kotak surat dituliskan dengan huruf mencolok :" NO,Junk Mail"
![foto dokumentasi pribadi tjiptadinata effendi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/26/sam-2794-jpg-58b2d1ef107f61c111ae02cd.jpg?t=o&v=555)
Minat terhadap buku bacaan,baik dewasa ,maupun anak anak,masih tetap tinggi, Karena setiap kali ada penjualan buku buku murah, walaupun tempatnya jauh, selalu ramai dikunjungi. Cara penjualan buku murah disini cukup unik,yakni satu kantung plastik,boleh diisi sepenuh penuhnya, harganya cuma 5 dolar. Yang paling banyak dapat buku adalah orang orang asal Indonesia, Karena buku disusun rapi rapi,sehingga bisa muat banyak. Sedangkan yang lain, asal dirasa sudah penuh satu kantung plastik ,ya sudah ,langsung dibayar ke Kasir,
Satu kantung kresek,bisa diisi sekitar 10 buah buku,yang sedang ,kalau buku tebal ya paling cuma  5 atau 6 judul.Nah,satu lagi  bukti,bahwa beda negeri beda budaya dan beda gaya. Kalau bagi kita ada yang gratis, ambil dulu,ntar baru dipikirkan berguna atau tidak, tapi bagi warga disini,kalau dianggap tidak penting,mereka tidak akan mengambilnya. Tapi kalau mereka butuh, akan dibeli,
catatan,semua foto dokumentasi pribadi
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI