Namun kini, pesan yang sangat perhatian itu tidak ada lagi. Malah ketika pagi hari ketika saya pamit untuk ke kampus papa hanya menjawab ” Yaa ya…hati hati” tanpa sama sekali menengok ke arah saya. Belakangan ini mama sering mengurung diri karena sedih. Pagi papa sibuk menulis, malamnya begitu pulang kantor, papa buru-buru masuk kamar dan tidak boleh diganggu.
Kini, bagi papa saya menulis adalah segala galanya, Kami sudah menjadi urutan yang tidak lagi penting di dalam keluarga
Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Saling mengingatkan antara sesama Penulis juga merupakan bagian dari hidup berbagi
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H