Belakangan,Silvia masih tetap datang, namun berubah total menjadi pendiam. Ketika ujian akhir sudah selesai dan tinggal menunggu lulus tidaknya, pada saat saya mengantarkannya pulang terakhir kalinya, ia masih bertanya:” Apakah memang tidak ada tempat untuk aku dihatimu?”
Saya terdiam,tidak mampu menjawab, Mana tega mengatakan:’ tidak ada”. Dan diamnya saya, ia sudah memahami ,bahwa jawaban saya adalah:”tidak”.Ia menunduk memandangi lantai dan beberapa butir air matanya jatuh membasahi lantai… Itulah terakhir saya menjumpainya.
Hadir Dalam Pernikahan Kami
Silvia hadir, ketika kami menikah Menyalami kami berdua ,sambil berkata:” Selamat ya,,,” dengan suara tertahan,,:” sekaligus saya pamitan, saya akan berangkat ke Sibolga…” Saya terdiam sesaat dan kemudian menjawab:”Selamat jalan yaaa, semoga sukses di sana” Ia mengganguk lemah dan langsung membalikkan tubuhnya,,,
Belakangan saya baru dapat kabar bahwa Silvia sudah menjadi Biarawati Ia sudah berikrar untuk mengabdikan seluruh hidupnya .Setelah itu tidak ada kabar lagi, Saya hanya bisa mendoakan, semoga Slvia berbahagia dengan pilihannya.
In Memoriam Suster Silvia
Hari ini,3 tahun yang lalu.,tepanya tanggal 11 Pebruari, 2014, Silvia dipanggil Tuhan.. Semoga berbahagia di dalam pelukan Kasih Tuhan.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H