Latar belakang saya bukan medis, juga bukan psikiater, Tapi pengalaman pribadi selama bertahun tahun ,mengalami stress,menyebabkan setidaknya saya memahami gejala gejala, apa yang disebutkan sebagai:"stres”.
Jangan Anggap Remeh
Kalau dibiarkan,maka gangguan kesehatan ini,semakin menggerogoti kesehatan kita.Karena bila pikiran kalut,suasana hati yang tidak menentu,akan merusak kesehatan akibat yang ditimbulkan oleh stres pada diri kita ,dimulai dari yang ringan: seperti perih pada lambung(mag) sakit kepala tidak bisa tidur gelisah emosional kehilangan rasa percaya diri tidak antusias lagi menghadapi hidup/apatis menarik diri dari pergaulan memicu terjadinya hipertensi dan berakhir dengan stroke/kematian/gila.
Karena antara tubuh dan pikiran,tidak dapat dipisahkan Karena manusia seutuhnya terdiri dari tubuh fisik dan jiwa yang keduanya saling berhubungan. Bila tubuh sakit, maka jiwa juga akan sakit, sebaliknya bila jiwa sakit, maka tubuh tidak mungkin akan sembuh.
Salah satu poin yang digaris bawahi dalam kriteria sehat menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah bahwa :manusia baru dapat dikatakan sehat bila ia mampu menyesuaikan diri secara konstruktif dan dapat menerima dengan ikhlas apapun yang terjadi walaupun kenyataan itu tidak sesuai dengan harapannya.
Langkah-langkah efektif :
- Jangan meratapi yang sudah hilang
- Syukurilah apa yang masih tersisa
- Carilah kegiatan apapun, asal positif. Misalnya: memelihara ikan hias
- tanaman hias berkebun
- Olah raga
- Musik & seni
- Ikut kegiatan kegiatan sosial
- Olah raga lintas alam
Ternyata dengan melakukan berbagai kegiatan secara rutin, mampu mengembalikan lagi antusias hidup yang selama ini sudah hampir padam. Seiring dengan menyalanya lagi semangat hidup,maka jalan yang selama ini terlihat buntu, mulai menampakkan titik titik terang.
Semoga tulisan kecil ini ada manfaatnya
Disarikan dari buku : Never Ending Meditation". karya Tjiptadinata Effendi - terbitan PT Elekmedia Komputindo - jakarta
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H