Ada beberapa alternatif,untuk dapat berkunjung kesini ,antara lain :
- Ngarai Sianok
- Taman Panorama
- Taman Bung Hatta
- Samping Kebun Binatang
Masih menurut Robbi,si Pemandu, luas Lubang Jepang ini adalah sekitar 1,5 kilometer, namun demi keamanan saat ini hanya sepanjang 750 m saja yang diizinkan untuk dimasuki wisatawan
Terowongan berbentuk setengah lingkaran dengan tinggi berkisar dua meter itu, kecuali beberapa rongga, membuat para pengunjung terpaksa membungkuk untuk melaluinya. Kemudian dihadapan kita,terdapat  :
- ruang amunisi
- ruang interogasi
- ruang tahanan
- ruang penyiksaan
- lubang pengintaian
- ruang penyergapan
Melalui rute kekejaman tentara dai Nippon ini ,yang membuat kita merinding,apalagi sambil membayangkan  bagaimana tewasnya para romusha di siksa dan dibantai. Perang itu memang kejam,siapapun pelakunya. Dan di Lubang Jepang ini, para pembantainya ,tentu adalah tentara Dai Nippon,yang pada waktu itu berkuasa.
Setelah menapaki perjalanan yang menegangkan dan sempat membuat tubuh panas dingin, khirnya kami boleh berlega hati, ketika sinar mentari tampak menyeruak melalui kisi kisi besi.Petanda,bahwa kami sudah sampai diujung perjalanan ,melakukan napak tilas sepotong perjalanan hidup para romusha.
Menghirup udara bebas dan merasakan kehangatan sinar matahari, membuat dada yang tadi agak sesak, menjadi lapang.
Berkunjung dilorong sempit dan gelap ini,tentu bukan untuk mendapatkan rasa horor yang mendebarkan,serta membuat bulu kuduk berdiri. Lebih daripada itu,adalah  mengingatkan kita ,bahwa kemerdekaan yang kita nikmati saat ini,sama sekali bukan hadiah dari penjajah,melainkan hasil  pengorbanan para pendahulu kita. Mereka mati, agar kita bisa merasakan hidup dalam alam kemerdekaan.
Kenangan  di Lubang Jepang,Bukittinggi
Tjiptadinata Effendi