Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berkunjung ke Tempat Bersejarah adalah Melawan Lupa

26 Januari 2017   07:54 Diperbarui: 26 Januari 2017   08:32 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok.pribadi
Sumber: Dok.pribadi
Terowongan ini sengaja dibangun  berbelok belok dan dibuat persis sama, sehingga bagi orang yang masuk kesini,dipastikan tidak akan menemukan jalan keluar lagi. Lorong yang berdiameter 2 meter lebar nya dan masih dalam bentuk aslinya.Terbuat dari adukan tanah yang mengandung kapur. Sehingga semakin terkena air ,maka semakin menyatukan semuanya, menjadi paduan yang kokoh.Bahkan ketika gempa bumi mengoyak kota Padang pada tahun2009 dan imbasnya dirasakan di kota Bukittinggi ini, terowongan ini ,tak satupun yang retak,apalagi runtuh.

Sumber: Dok.pribadi
Sumber: Dok.pribadi
Ruang Rahasia

Semakin jauh menapaki kaki, memasuki lubang ini, tanpa terasa ,membuat kita merinding.  Ada beberapa ruangan khusus terdapat di terowongan ini:

  1. ruang pengintaian,
  2. ruang penyergapan,
  3. penjara
  4. gudang senjata
  5. ruang penyiksaan

Ruang penyiksaan dan pembantaian ini dinamakan :Dapur"

Kalau dapur dalam sebuah rumah atau restoran,berfungsi untuk mencincang daging dan sayuran yang akan dimasak,maka "dapur" disini adalah untuk menjagal manusia.Dan manusia yang dijagal itu adalah para romusha ,yang nota bene adalah para pahlawan tak dikenal ,yakni anak bangsa Indonesia.

Menurut Pemandu ,yang bernama Robbi,(nama sebenarnya), puluhan sampai ratusan ribu tenaga kerja paksa dikerahkan dari Pulau Jawa,Sulawesi dan Kalimantan, yang di buang disini, untuk menggali terowongan ini.

Pemilihan tenaga kerja dari luar daerah ini merupakan strategi kolonial Jepang untuk menjaga kerahasiaan megaproyek ini. Karena perbedaan daerah, maka para tawanan Jepang yang pada masa itu dikenal dengan nama :” Orang Rantai” tidak tahu ,persisnya mereka itu berada dimana. Sedangkan tenaga romusha yang dari Bukittinggi sendiri dikerahkan di antaranya untuk mengerjakan bunker bunker ini di Bandung dan di Biak.

Sumber: Dok.pribadi
Sumber: Dok.pribadi
Sejarah Adalah untuk Melawan Lupa

Mengunjungi objek bersejarah dan salah satunya di Lubang  Jepang ini, tidak hanya sekedar memuaskan dahaga keinginan tahu,melainkan lebih daripada itu,adalah untuk melawan lupa.Bahwa kemerdekaan yang dapat dinikmati oleh bangsa Indonesia,termasuk diri kita,bukan diperoleh  sebagai hadiah,melainkan hasil dari kematian tragis ratusan ribu para pendahulu kita.

Lubang Jepang ini, baru di resmi di jadikan objek wisata,pada tahun 1984.Lubang ini menyimpan histeri sejarah, yang merupakan sejarah hitam ,bagi bangsa Indonesia,,karena pernah berada dalam jajahan Jepang.

Sumber: Dok.pribadi
Sumber: Dok.pribadi
Akses Untuk Kesini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun