Kami baru saja pulang dari berkunjung ke Taman Laut pertama di Australia Barat, namanya: Marmion Marine Park. Lumayan jalan jalan di pantai dengan udara sekitar 32 derajat Celcius, rasanya sejak tadi haus berkepanjangan.Tapi karena kami sudah membiasakan diri,kalau sudah merencanakan,tidak boleh ditunda,hanya karena panas terik atau hujan lebat.
Apalah artinya panas 32 - 34 derajat Celcius,dibandingkan ,ketika kami  berada selama berjam jam di Padang Pasir Pinnacles ,yang lokasinya 4 -5 jam berkendara dari pusat kota. Kalau ke Mamion Marine, dengan mobil ya nggak begitu lama rasanya. Apalagi sambil berkendara menikmati pemandangan yang indah.
Jaraknya,hanya sekitar 30 menit berkendara dari  kota Satelit Joondalup.Ada terumbu kapur yang mengelantung indah. Namun karena tertutup oleh lapisan tanah dan rerumputan,maka hanya dapat disaksikan ,kalau kita menuruni anak tangga,yang memang sudah dipersiapkan disana. Tetapi karena ombak hari ini,cukup besar,karena angin bertiup kencang,maka kami harus cukup puas,mengabadikannya ,dari sebatas anak tangga paling bawah.
Berbeda dengan ketika kami mengunjungi Taman Nasional ,yang berdekatan dengan Padang Pasir Pinnacles, dimana ada kewajiban untuk membayar tiket masuk. Sementara disini,semuanya bebas masuk .Begitu juga ,tersedia tempat parkir gratis.
Mungkin karena udara cukup panas menyengit,maka siang ini ,para wisatawan lebih banyak menghabiskan waktu mereka ,dengan berteduh dibawah payung cafe ,sambil menikmati bir dingin.
Kalau boleh saya menilai, keindahan pantai di tanah air kita,seperti dikampung halaman saya di Kota Padang atau di Teluk Bayur,maupun Teluk Bungus,tidak kalah indahnya dibandingkan dengan Taman Laut yang menjadi salah satu ikon bagi Western Australia ini. yang luar biasa dan mengaggumkan adalah cara mereka menangani seluruh sarana yang ada disini.
- jalan setapak yang diaspal mulus
- anak tangga yang menurun ,hingga ke pasir pantai
- fasilitas bermain anak
- air minum gratis
- kamar ganti pakaian
- toilet gratis yang bersih dan apik'
- tidak ada sampah yang berserakan
- rerumputan yang dipotong sangat apik
Saling Sapa,Sesama Pengunjung
Yang cukup menarik,disamping menikmati keindahan pantai Taman Laut Marmion Marine ini,adalah kebiasaan saling sapa antara sesama pengunjung. Walaupun sama sekali tidak saling kenal,setidaknya,saling mengucapkan :"Good morning" sambil tersenyum. Hal sepele dan tampak tidak berarti,tapi bagi yang merasakan ,hal ini sungguh merupakan salah satu selling point,sehingga wisatawan,mau datang berulang kali disini. Dimana mana ada bangku untuk duduk,sehingga bagi yang tidak suka duduk lesehan di rerumputn,dapat memanfaatkan fasilitas ini.Â
Tulisan ini,hanya sebatas sebuah masukan,bahwa keindahan alam itu ,adalah ibarat seorang gadis . Walaupun cantik,tapi kumuh,nggak pernah mandi,tidak merawat diri,siapa yang akan tertarik? Sebaliknya,yang lain,mungkin saja wajahnya tidak terlalu cantik,tapi pintar merawat diri,sehingga memancarkan daya tarik alami. Nah,kita memiliki apa saja yang dimiliki negeri lain,tapi mengapa tidak laku dijual? jawabannya ,silakan disini sendiri.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H