Tulis Artikel Untuk Saya
Kalau Kompasianers ramai ramai menulis tentang sosok Pepih Nugraha,tentu saja sangat wajar.Kendati saat ini beliau sudah tidak lagi berada di Kompasiana.Tapi sebagai rasa hormat dan terima kasih,maka banyak Kompasianer yang menulis artikel ,yang ditujukan untuk sosok yang bernama Pepih Nugraha ini.
Tapi ternyata ,suatu waktu Pepih Nugraha,justru menuliskan sebuah artikel untuk saya dengan judul yang cukup menyentak dan menyentuh kalbu :" Tjiptadinata Effendi-Sosok Kompasianer yang Saya kagumi "Saya sungguh sangat terharu membacanya.
Sebagai orang yang sudah banyak makan asam garam,bahkan sudah merasakan pahitnya empedu dan cuka kehidupan berkali kali,tentu saya sadar diri.Bahwa semua yang dilakukan sosok Pepih Nugraha ini,bukanlah karena saya merupakan sosok penting,Melainkan karena sifat Pepih Nugraha,yang sangat piawai ,sehingga mampu mengkondisikan setiap orang yang berada dihadapannya,merasa dirinya di pentingkan oleh Pepih.
Kalau dikaji, saya hanyalah satu diantara 300.000 orang Kompasianers. Kalau dianalogikan, dari jumlah 300.000 rupiah,apalah artinya seribu rupiah?Tapi inilah.pelajaran yang saya petik dari pertemuan demi pertemuan dengan sosok Pepih Nugraha ini.yakni :" Hargailah setiap orang yang berada di hadapan kita,siapapun adanya "
Dalam pembicaraan,tak sekali jua Pepih menggurui saya ,tentang bagaimana menulis yang baik.Walaupun kalau seandainya saya diajarkan tentang menulis yang baik dan benar,juga tidak ada salahnya,karena memang beliau adalah Jurnalis kawakan dan Penulis hebat.Disinilah saya mencatat, bahwa betapapun kita merasa bahwa diri kita hebat dan menguasai suatu ilmu, tetapkan rendah hati. Jangan langsung langsung menggurui orang lain.
Contoh Kerendahan Hati Yang Dicontoh Admin
Ternyata tidak sia sia Pepih memberikan contoh tentang kerendahan hati. Karena langsung dipraktikkan oleh Admin. Yang diwakili oleh Mas Nurul Ujuy dan Mbak Wardah Fajr. (waktu itu masih Admin_) Yang juga menuliskan artikel tentang  perayaan ulang tahun emas pernikahan kami .
Berarti dalam hal kepemimpinan,Pepih Nugraha juga sudah berhasil ,karena teladan kerendahan hati yang dicontohkannya, telah di duplikasi oleh Admin
Kalau menghitung jarak,antara kantor Kompasiana di Palmerah dengan Kantor Pak Pepih Nugraha yang baru di Kemang,tidaklah berapa jauh.Tapi sesungguhnya dibidang tulis menulis,sosok Pepih Nugraha,sudah berada di zona lain. Tapi persahabatan yang tulus,tentu tidak akan berakhir ,karena jarak,waktu dan beda zona kehidupan. Karena tidak ada dinding pembatas,maupun sekat ,yang mampu mencekal kelanjutan persahabatan kita dengan Pepih Nugraha.
Saling mengagumi,antara sesama sahabat rasanya tidak ada salahnya, asal jangan sampai mengkultuskan seseorang, Karena ibarat sekeping mata uang, yang selalu memiliki dua sisi,maka begitu jugalah dengan manusia,Sebaik apapun seseorang,selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, karena kalau kita sudah saling bersahabat, maka biasanya yang tampak ,adalah segala yang baik saja.