Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tahun Baru, Harapan Baru dan Semangat Baru!

31 Desember 2016   08:14 Diperbarui: 31 Desember 2016   08:54 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock

Besok tahun baru 2017. Malam ini adalah New  Year's Eve atau Malam Tahun Baru. Apa artinya Tahun Baru bagi kita? Tentu setiap orang dapat dan berhak memiliki sikap tersendiri menyambut hadirnya tahun baru 2017. Ada yang bersikap skeptis atau masa bodoh. Merasa tahun baru, sama sekali tidak bermakna bagi dirinya. Merasa kehidupan keluarganya morat marit, gimana pula mau merayakan tahun baru?

Tulisan ini tentu tidak bermaksud membahas tentang bagaimana perasaan orang menghadapi Tahun Baru. Biarlah menjadi rahasia bagi setiap pribadi masing-masing,, yang paling penting dan perlu adalah tetap menjaga ,agar dalam diri kita sikap optimisme menghadapi hidup,jangan sampai memudar dan padam. Optimisme adalah merupakan kekuatan dari antusiasme yang ada dalam diri setiap orang. Dan seperti kata kata bijak mengatakan "Enthusiasme is one of the greatest power in life."

Dalam kalimat lain, mengawal agar optimisme tetap hidup dan menyala dalam diri berarti kita sudah sudah menjaga antusias tetap merupakan sumber penggerak dalam setiap langkah kita menapaki hidup,yang tidak selalu mulus.

Tahun Baru, Membangun Harapan Baru

Sesungguhnya setiap tahun  baru selalu membawa harapan baru dan semangat untuk bangkit dari keterpurukan hidup.

Adakah orang yang tidak pernah mengalami kegagalan dalam perjalanan hidupnya? Rasanya tak seorangpun  di dunia ini yang sekali bergerak terus meraih sukses. Kalau kita mau jujur dan kita harus jujur, sesungguhnya semua orang pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya. Besar atau kecil sangat relatif, karena kondisi setiap orang tidak sama.

Kegagalan bukan hanya semata mata di bidang ekonomi. Ada kegagalan lainnya yang tidak kurang menyakitkan dibandingkan dengan kehilangan uang, karena gagal berusaha, yakni gagal membina rumah tangga, gagal dalam meraih cita-cita menjadi sarjana, gagal dalam upaya meraih juara dibidang masing-masing,

Sudah Kerja Keras tapi Tetap Gagal, Mengapa?

Walaupun menurut kita sudah berupaya bekerja keras siang dan malam bekerja dengan otot dan otak, tapi tetap saja kegagalan itu datang. Apa yang harus dilakukan? Sedih? Kecewa? Sudah pasti. Rasanya seluruh energi yang sudah terkuras, membanting tulang bersama keluarga, namun sepertinya selalu membentur dinding, Akibatnya, gagal!

Karena sukses tidaknya seseorang tidak dapat dipatok berdasarkan titel yang dipanggulnya ataupun kerja keras dengan otot dan otak. Ada banyak misteri hidup yang tidak dapat dipatok dengan bersandar pada logika semata.

Penyebab Kegagalan, Boleh Jadi Karena:

  1. tidak fokus
  2. tidak tahu arah kemana
  3. rasa keterpaksaan
  4. salah meletakkan kepercayaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun