Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlu Kearifan dalam Mengaplikasikan Gestur

15 Desember 2016   16:40 Diperbarui: 16 Desember 2016   03:03 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Karena ada begitu banyak bahasa tubuh yang tentu tidak mungkin semuanya dituliskan disini, maka perlu kita menyediakan waktu bagi diri sendiri untuk melakukan introspeksi diri. Setidaknya dapat membaca gestur tubuh tuan rumah ketika kita bertamu. Kalau sikap tubuh sudah menunjukkan kegelisahan, sebaiknya kita cepat-cepat pamit. Jangan sampai tuan rumah "mengusir " kita secara halus dengan mengatakan " Aduh maaf, saya harus berangkat sekarang karena ada meeting," 

Selamat tuan rumah masih intensif berbicara dengan kita dengan mimik antusias, artinya keberadaan kita sangat disenangi dan tidak usah buru-buru pamitan. Apalgi sudah disediakan secangkir kopi dan camilan, berarti tuan rumah menginginkan kita tinggal lebih lama dirumahnya.

Kalau Merasa Tidak Nyaman, Sebaikinya Pamitan

Kalau kita tidak merasa nyaman berbicara dengan seseorang, maka lebih baik pamitan daripada memaksa diri melanjutkan komunikasi karena berpotensi akan semakin memperuncing keadaan. Pada akhrinya akan saling melukai perasaan masing-masing. Musuh tidak usah dicari, cukup dengan menampilkan gestur yang menghina orang maka kita sudah menciptakan musuh-musuh disekeliling kita. Pernah merasakan bagaimana ketika kita dengan maksud baik, menyapa orang yang berada dalam satu lift dan wajahnya hanya terpaut 20 cm dari wajah kita, dengan anggukan ramah tapi hanya dibalas dengan melengoskan wajahnya?

Nah, kalau sudah merasakan bahwa gestur yang tidak pas telah melukai hati kita,maka hindarilah bahasa tubuh yang dapat menyakiti orang lain. Kalau tidak bisa menyenangkan hati orang, minimal janganlah menyakiti'

Burns Beach,15 Desember, 2016

TjiptadinataEffendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun