Bukanhanya dalam tutur kata saja kita dituntut untuk bersikap sopan dan dewasa, tapi bahasa non verbal atau gestur tak kurang penting untuk dipelajari, diperhatikan, dan diaplikasikan dalam berinteraksi dengan anggota keluarga maupun dengan masyarakat luas. Gesture dikenal juga sebagai body language atau bahasa tubuh.
Coba saja perhatikan, betapa banyak orang-orang intelektual bahkan pejabat yang sama sekali tidak menguasai bahasa tubuh dengan baik dan benar. Akibatnya, tidak sedikit orang yang terluka hatinya. Walaupun tipe orang ini sama sekali tidak berbicara sepatah katapun. Misalnya, ketika kita menyalami seorang pejabat atau orang penting, uluran tangan kita hanya di respon dengan menyentuhkan ujung jarinya dengan sama sekali tidak menengok kearah kita. Tidak terjadi eyes contact, bahkan memalingkan wajah keorang lain sambil terus berbicara. Pada saat ini, kita akan merasakan diperlakukan sebagai sesuatu yang sama sekali tidak berharga untuk disalami.
Bagaimana rasanya diperlakukan demikian? Tentu sangat tidak enak, bahkan menyakiti hati kita. Nah, kalau kita merasa disakiti dengan sikap tubuh yang tidak menghargai kita, maka janganlah melakukannya lagi terhadap siapapun.
Karena itu sangat perlu kita menghindari ,melakukan gerak tubuh :
- Â Â memandang dengan pandangan menghina
- Â Â berbicara,tanpa memandang wajahl awan bicara
- Â Â tertawa ,ketika orang bercerita tentang kisah sedih
- Â Â sibuk memainkan HP,dihadapan lawan bicara
- Â Â mengorek ngorek hidung atau telinga dihadapan orang
- Â Â menengok orang dari atas kebawah,seakan mau beli barang
Gesture Bahasa Resmi
Gesture bukan hanya merupakan bahasa non verbal untuk bisa berkomunikasi dalam berinteraksi dalam hidup bermasyarakat, tetapi merupakan bahasa resmi. Buktinya, ditengah keramaian lalu lintas maka pak Polisi yang bertugas tidak mungkin berteriak teriak "hai kamu stop! atau hai, kamu jalan!" karena akan sia-sia, maka dimanfaatkanlah gestur atau bahasa tubuh ini. Ketika pak Polisi membunyikan pluit dan mengangkat tangannya menghadap kepengemudi, berarti "Stop" Kalau diabaikan maka dapat berakibat fatal, minimal didenda plus dimarahin.
Dibandara Udara
Dibandara udara, Juru Parkir pesawat juga tidak mungkin teriak teriak kepada Pilot melainkan memberikan aba-aba melalui gerak tubuh dengan menggunakan alat bantu. Pilot harus mematuhi aba-abanya agar tidak terjadi kecelakaan. Kalau Pilot merasa diri orang pintar dan tidak merasa perlu mentaati aba-aba "tukang Parkir"maka  terjadilah kecelakaan. Terlihat jelas, bahwa gestur itu bukan suka-suka kita, melainkan ada tata krama dan etika moralnya dalam kehidupan.
Dalam pertempuran
Dalam pertempuran, mengeluarkan suara bisa berarti maut. Maka bahasa isyarat menjadi bahasa andalan. Kalau tangan komandan bergerak cepat dan menunjuk kedepan berarti pasukan harus bergerak maju.
Perlu Sediakan Waktu Bagi Diri Untuk Belajar