Demikian juga dengan para orangtua mereka. Putri kami sudah bersahabat dengan orang Brunai, Amerika (kulit hitam), Malaysia, Tiongkok, Jepang ,Korea dan sebagainya. Hingga kini sudah belasan tahun mereka sudah bagaikan satu keluarga besar. Camping bersama dengan anak-anak tidur dalam satu tenda, dengan berbagai latar belakang suku bangsa
Bagi keluarga yang mau berhemat, boleh membawa bekal untuk makan siang dari rumah masing-masing, Air minum ada dimana mana tinggal bawa botol kosong atau gelas plastik. Sedangkan bagi yang mau belanja, bisa memilih menu sesuai selera dan tentu nya juga sesuai budget . Misalnya makan nasi goreng seharga 6 dolar satu kotak plastik,sudah cukup untuk makan siang bersama anaknya. Bagi yang memiliki dana lebih ,tentu ada banyak pilihan.
Tampaknya tidak ada hal-hal spektakuler yang dilakukan anak-anak dan orang tuanya, namun sesungguhnya inilah salah satu contoh bagaimana mendidik anak-anak mengisi waktu libur dengan kegiatan yang membuat mereka sangat gembira, namun bermanfaat untuk membentuk kepribadian mereka. sehingga saat dewasa mereka sudah terbiasa hidup damai dalam keberagaman. Toleransi antar sesama warga sangat besar dan mengagumkan. Kalau sudah berteman, bilamana diperlukan mereka siap untuk membantu menjemput anak-anak teman mereka di sekolah untuk diantarkan pulang.
Berbeda itu bukan sesuatu yang jahat, malahan kalau kita menengok ke taman bunga, justru karena aneka ragam warna maka taman bunga semakin indah dan menarik.
Taman  Kota ,13 Desember, 2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H