Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Seperti Apa Ini?

24 Oktober 2016   11:39 Diperbarui: 25 Oktober 2016   03:52 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

pesan ini ,bukanlah satu satunya yang saya terima,melainkan hanya salah satu dari sekian banyak perttanyaan yang masuk ke inbox saya. Baik melalui facebook, Whats App, Sms dan Mesengger. Karena itu saya merasa, jalan terbaik adalah menuliskan artikel ini dan mempublishednya sehingga dapat dibaca orang banyak. Ketimbang saya harus menjawab satu persatu pertanyaan yang masuk, 

Perlu Evaluasi Diri

Berkeluh kesah ataupun merapati nasib, tak akan menggubah apapun,malahan akan semakin memperburuk keadaan. Jalan terbaik ,bila merasa hidup semakin lama sekalin terpuruk dan tidak tampak titik terang atau titik baliknya,maka perlu sesegera mungkin melakukan evaluasi diri. Karena hal ini menyangkut kehidupan keluarga, alangkah baiknya pasangann hidup kita diajak berunding. Lakukan evaluasi diri secara tenang,tentang apa yang sudah dijalani selama beberapa tahun. Mengapa selalu terkandas? Kalau memang segala sesuatu sudah dijalankan dengan maskimal dan masih belum menampkakan titik terang, maka sudah waktunya mengubah haluan hidup.

  1. persiapkan diri untuk alih pekerjaan 
  2. alih usaha
  3. jangan lakukan hanya karena emosional
  4. bila sudah memutuskan, kerjakan
  5. jangan ragu ragu

Penting Dipahami bahwa

  • setiap perubahan pasti ada tantangan
  • pasti akan hadapi ssuau yang baru
  • lingkungan baru
  • pelu belajar dari awal
  • perlu kesabran dan ketabahan

Berpikir itu baik. Karena pikir adalah pelita hati.Tapi terlalu banyak berpikir,membuat orang hanya menjadi akhili pikir tapi tidak melakukan apapun. Perubahan selalu menghadirkan sebuah harapan,tapi sekaligus resiko. Inilah yang namanya hidup Nanum kalau mau hidup berubah menjadi lebih baik,maka harus berani mengambil resiko. Kita tinggal memilih, jalan mana yang harus diambil.

Bandara Adisucipto, 24 Oktober,2016

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun