Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Keliru Menafsirkan Halusinasi Sebagai The Six Sense

12 September 2016   14:51 Diperbarui: 14 September 2016   14:05 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin juga mendengarkan ada orang mandi di kamar mandi. Kesemuanya menjadi pemicu terciptanya rasa tidak nyaman dalam kehidupan seseorang. Merasa yakin melihat ada orang yang melintas, tapi ketika didatangi ,ternyata tidak ada orang disana

Dilain waktu ,mungkin merasa mencium bau kembang, padahal sesungguhnya hanya perasaan saja. Bisa juga bau busuk ,yang tidak jelas asalnya dari mana. Merasa yakin bahwa ada sesuatu benda yang licin atau dingin yang teraba ,tapi setelah diteliti tidak ada apa apa disana.Merasa yakin ada yang meraba tengkuknya atau menepuk bahu dan sebagainya.

Dapat juga terjadi , halusinasi gabungan dari dua indra sekaligus.misalnyamerasa yakin “mendengarkan suara dan melihat seseorang” Penyebabnya secara umum: Keletihan phisik yang sudah berakumulasi Kesedihan yang mendalam Rasa sakit hati dan dendam Terlalu banyak berangan angan

Cara Mencegah dan Mengatasi Halusinasi

Hindari melakukan aktivitas yang melampaui ambang ketahanan diri Jangan menyimpan dendam Cari kesibukan yang positif, Jangan biarkan diri hanyut dalam lamunan tak menentu Bergaul dengan lingkungan,tanpa disekat oleh perbedaaan suku,budaya dan agama.

Carilah kesibukan diri yang bermanfaat, agar ada sentuhan sentuhan, yang dapat membangunkan kita dari halusinasi. Stop kontak dengan orang yang telah mencengkram jiwa kita, Jauhkan diri secara perlahan dan tentu jangan lupa berdoa menurut keyakinan masing masing,

Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud mengritik siapapun apalagi sampai menyerang pribadi seseorang, Semata mata adalah rasa kebersamaan yang mendorong, untuk menuliskan ini, dengan harapan yang tulus, semoga tulisan ini, dapat bergema dan membangunkan orang dari halusinasi yang mencengkramnya

Artikel ini ditulis bukan berdasarkan kajian ilmiah, tapi dari himpunan dan pengalaman dalam berkomunikasi dengan berbagai ragam masyarakat yang mengalami halusinasi ini selama belasan tahun berkeliling nusantara

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun