Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Keliru Menafsirkan Halusinasi Sebagai The Six Sense

12 September 2016   14:51 Diperbarui: 14 September 2016   14:05 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: uniquelyminnesota.com

Jangan Buru Buru Anggap Halusinasi Sebagai The Sixth Sense

Cukup banyak orang yang keliru dalam menyikapi kelainan yang terdapat pada diri anak anak mereka.Kelainan yang seharusnya mendapatkan perhatian dan perawatan intensif,celakanya dianggap sebagai kelebihan. Anak yang katanya bisa menengok penampakan penampakan dan tidak jarang ketawa dan berbicara seorang diri,dianggap sebagai memiliki the six sense atau indigo.

Padahal sesungguhnya yang sedang berlangsung adalah terjadinya halusinasi. Seberapa parahnya, tentu saja tergantung pada kondisi pribadi anak masing masing. Bila tidak di atasi secara bijak, dapat mengakibatkan penderita mengalami gangguan  kejiwaan , Dalam kondisi yang parah ,akan menimbulkan kegilaan terselubung.

Setiap Orang Berpotensi Terserang Halusinasi

Sesungguhnya tiap  orang berpotensi terserang halusinasi. Memang tergantung frekuensi dan tingkat keparahannya bilamana hal tersebut hanya terjadi sekali sekali dalam setahun, dapat dianggap sesuatu yang wajar.

Dalam bahasa awam, maka  halusinasi dapat dikatakan  merupakan gangguan persepsi penerimaan oleh pancaindra Halusinasi bukan mimpi, tapi orang dalam kesadaran penuh, dapat bertingkah laku seperti orang dalam keadaan bermimpi. Tipe orang seperti ini  dapat bertindak aneh,seperti berbicara dengan dinding, karena merasa yakin, bahwa disana ada seseorang Merasa mampu berkomunikasi dengan makluk,yang menurut dirinya ada pada dinding tersebut

Bisa juga, secara tiba tiba, penderita ketakutan,padahal ia berada ditempat yang ramai. Karena merasa ada yang mengikutinya dan malah terkadang,merasa dipeluk seseorang.Kondisi ini ,merupakan salah satu bentuk halusinasi yang parah.Menyerang sekaligus:beberapa indrea sekaligus,seperti pendengaran, penglihatan, dan pikiran.

Menengok Tingkat Keparahan

Sosok orang yang menderita gangguan halusinasi ini, selalu tampil tanpa ekspressi. Dengan mata liar dan terkadang nanar dan kosong.Atau bisa juga terkadang ketawaa tanpa sebab atau murung tanpa alasan.Serta tidak tertarik untuk berinteraksi dengan siapapun.

Hal-hal Yang Dapat Menjadi Pemicu

Keletihan yang melampaui ambang batas ketahanan fisik Kurang tidur Beban hidup yang tumpang tindih Kecanduan alcohol Obat obat terlarang Halusinasi dapat terjadi melalui: Pendengaran Penglihatan Perasaan Penciuman Perabaan Halusinasi Halusinasi adalah pendapat atau keyakinan diriyang kuat atas suatu kejadian atau objek yang sebenarnya tidak ada. Misalnya : Pendengaran: Merasa yakin bahwa mendengarkan seseorang berteriak minta tolong. Tapi ketika lokasi yang diperkirakan asal suara didatangi, ternyata tidak ada siapa siapa.

Mungkin juga mendengarkan ada orang mandi di kamar mandi. Kesemuanya menjadi pemicu terciptanya rasa tidak nyaman dalam kehidupan seseorang. Merasa yakin melihat ada orang yang melintas, tapi ketika didatangi ,ternyata tidak ada orang disana

Dilain waktu ,mungkin merasa mencium bau kembang, padahal sesungguhnya hanya perasaan saja. Bisa juga bau busuk ,yang tidak jelas asalnya dari mana. Merasa yakin bahwa ada sesuatu benda yang licin atau dingin yang teraba ,tapi setelah diteliti tidak ada apa apa disana.Merasa yakin ada yang meraba tengkuknya atau menepuk bahu dan sebagainya.

Dapat juga terjadi , halusinasi gabungan dari dua indra sekaligus.misalnyamerasa yakin “mendengarkan suara dan melihat seseorang” Penyebabnya secara umum: Keletihan phisik yang sudah berakumulasi Kesedihan yang mendalam Rasa sakit hati dan dendam Terlalu banyak berangan angan

Cara Mencegah dan Mengatasi Halusinasi

Hindari melakukan aktivitas yang melampaui ambang ketahanan diri Jangan menyimpan dendam Cari kesibukan yang positif, Jangan biarkan diri hanyut dalam lamunan tak menentu Bergaul dengan lingkungan,tanpa disekat oleh perbedaaan suku,budaya dan agama.

Carilah kesibukan diri yang bermanfaat, agar ada sentuhan sentuhan, yang dapat membangunkan kita dari halusinasi. Stop kontak dengan orang yang telah mencengkram jiwa kita, Jauhkan diri secara perlahan dan tentu jangan lupa berdoa menurut keyakinan masing masing,

Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud mengritik siapapun apalagi sampai menyerang pribadi seseorang, Semata mata adalah rasa kebersamaan yang mendorong, untuk menuliskan ini, dengan harapan yang tulus, semoga tulisan ini, dapat bergema dan membangunkan orang dari halusinasi yang mencengkramnya

Artikel ini ditulis bukan berdasarkan kajian ilmiah, tapi dari himpunan dan pengalaman dalam berkomunikasi dengan berbagai ragam masyarakat yang mengalami halusinasi ini selama belasan tahun berkeliling nusantara

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun