Jangan Buru Buru Anggap Halusinasi Sebagai The Sixth Sense
Cukup banyak orang yang keliru dalam menyikapi kelainan yang terdapat pada diri anak anak mereka.Kelainan yang seharusnya mendapatkan perhatian dan perawatan intensif,celakanya dianggap sebagai kelebihan. Anak yang katanya bisa menengok penampakan penampakan dan tidak jarang ketawa dan berbicara seorang diri,dianggap sebagai memiliki the six sense atau indigo.
Padahal sesungguhnya yang sedang berlangsung adalah terjadinya halusinasi. Seberapa parahnya, tentu saja tergantung pada kondisi pribadi anak masing masing. Bila tidak di atasi secara bijak, dapat mengakibatkan penderita mengalami gangguan kejiwaan , Dalam kondisi yang parah ,akan menimbulkan kegilaan terselubung.
Setiap Orang Berpotensi Terserang Halusinasi
Sesungguhnya tiap orang berpotensi terserang halusinasi. Memang tergantung frekuensi dan tingkat keparahannya bilamana hal tersebut hanya terjadi sekali sekali dalam setahun, dapat dianggap sesuatu yang wajar.
Dalam bahasa awam, maka halusinasi dapat dikatakan merupakan gangguan persepsi penerimaan oleh pancaindra Halusinasi bukan mimpi, tapi orang dalam kesadaran penuh, dapat bertingkah laku seperti orang dalam keadaan bermimpi. Tipe orang seperti ini dapat bertindak aneh,seperti berbicara dengan dinding, karena merasa yakin, bahwa disana ada seseorang Merasa mampu berkomunikasi dengan makluk,yang menurut dirinya ada pada dinding tersebut
Bisa juga, secara tiba tiba, penderita ketakutan,padahal ia berada ditempat yang ramai. Karena merasa ada yang mengikutinya dan malah terkadang,merasa dipeluk seseorang.Kondisi ini ,merupakan salah satu bentuk halusinasi yang parah.Menyerang sekaligus:beberapa indrea sekaligus,seperti pendengaran, penglihatan, dan pikiran.
Menengok Tingkat Keparahan
Sosok orang yang menderita gangguan halusinasi ini, selalu tampil tanpa ekspressi. Dengan mata liar dan terkadang nanar dan kosong.Atau bisa juga terkadang ketawaa tanpa sebab atau murung tanpa alasan.Serta tidak tertarik untuk berinteraksi dengan siapapun.
Hal-hal Yang Dapat Menjadi Pemicu
Keletihan yang melampaui ambang batas ketahanan fisik Kurang tidur Beban hidup yang tumpang tindih Kecanduan alcohol Obat obat terlarang Halusinasi dapat terjadi melalui: Pendengaran Penglihatan Perasaan Penciuman Perabaan Halusinasi Halusinasi adalah pendapat atau keyakinan diriyang kuat atas suatu kejadian atau objek yang sebenarnya tidak ada. Misalnya : Pendengaran: Merasa yakin bahwa mendengarkan seseorang berteriak minta tolong. Tapi ketika lokasi yang diperkirakan asal suara didatangi, ternyata tidak ada siapa siapa.
Mungkin juga mendengarkan ada orang mandi di kamar mandi. Kesemuanya menjadi pemicu terciptanya rasa tidak nyaman dalam kehidupan seseorang. Merasa yakin melihat ada orang yang melintas, tapi ketika didatangi ,ternyata tidak ada orang disana
Dilain waktu ,mungkin merasa mencium bau kembang, padahal sesungguhnya hanya perasaan saja. Bisa juga bau busuk ,yang tidak jelas asalnya dari mana. Merasa yakin bahwa ada sesuatu benda yang licin atau dingin yang teraba ,tapi setelah diteliti tidak ada apa apa disana.Merasa yakin ada yang meraba tengkuknya atau menepuk bahu dan sebagainya.
Dapat juga terjadi , halusinasi gabungan dari dua indra sekaligus.misalnyamerasa yakin “mendengarkan suara dan melihat seseorang” Penyebabnya secara umum: Keletihan phisik yang sudah berakumulasi Kesedihan yang mendalam Rasa sakit hati dan dendam Terlalu banyak berangan angan
Cara Mencegah dan Mengatasi Halusinasi
Hindari melakukan aktivitas yang melampaui ambang ketahanan diri Jangan menyimpan dendam Cari kesibukan yang positif, Jangan biarkan diri hanyut dalam lamunan tak menentu Bergaul dengan lingkungan,tanpa disekat oleh perbedaaan suku,budaya dan agama.
Carilah kesibukan diri yang bermanfaat, agar ada sentuhan sentuhan, yang dapat membangunkan kita dari halusinasi. Stop kontak dengan orang yang telah mencengkram jiwa kita, Jauhkan diri secara perlahan dan tentu jangan lupa berdoa menurut keyakinan masing masing,
Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud mengritik siapapun apalagi sampai menyerang pribadi seseorang, Semata mata adalah rasa kebersamaan yang mendorong, untuk menuliskan ini, dengan harapan yang tulus, semoga tulisan ini, dapat bergema dan membangunkan orang dari halusinasi yang mencengkramnya
Artikel ini ditulis bukan berdasarkan kajian ilmiah, tapi dari himpunan dan pengalaman dalam berkomunikasi dengan berbagai ragam masyarakat yang mengalami halusinasi ini selama belasan tahun berkeliling nusantara
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H