Mesin Kepribadian Lewat Scanning Keseputuh Ujung Jari
Siang ini, saya dan istri diajak adik kami Maria,untuk berkunjung kerumahnya di Tiga Raksa. Bertepatan ada penyelenggaraan Tes Kepribadian melalui Mesin Tes Kecerdasan yang sedang berlangsung di salah satu ruang di rumah sekolah Tunas Harapan. Salah seorang yang akan ikut tes ini adalah Novi, ponakan kami yang baru lulus sarjana di salah satu universitas di Surabaya dan kini berlibur ,menunggu wisuda.
Karena memang belum pernah menengok langsung proses tes kepribadian ini,maka kami juga ikut bersama sama. Disana tampak sudah ada beberapa orang yang sedang melangsungkan tes. Menunggu sekitar setengah jam da nada waktu lowong ,melalui Bu Clem ,salah seorang “guru disana,saya minta waktu beberapa menit untuk mewawancarai Pakar STIFIn ,yang bernama Jamalun Sinambela SH.M.Hum.Saya memperkenalkan diri sebagai Penulis di Kompasiana
Dengan senang hati pak Jamal menjelaskan secara rinci ,tentang kinerja mesin tes kecerdasan ini dan apa saja manfaatnya .Untuk Jelasnya,saya kutib secara ringkas hasil wawancara tadi siang.
“Bukan bapak. Justru setelah penelitian bertahun tahun, ternyata upaya upaya yang selama ini dilakukan,terbukti telah menghambat dari sisi kekuatan atau kelebihan dari seseorang, Saya contohkan, bila seseorang yang senang dengan pelajaran bahasa dan hal ini merupakan kekuatan dalam dirinya, dituntun untuk mengalihkan perhatiannya kepada ilmu matematika. Maka untuk mencapai angka 6 menjadi angka 8 ,ia membutuhkan waktu yang sangat lama. Dan hal ini akan menguras pikiran dan tenaganya .Sehingga potensi diri yang selama ini ada dalam dirinya ,menjadi membias.karena dipaksa memperlajari sesuatu yang tidak sesuai dengan kemampuan dirinya.Akibatnya disatu sisi , kekuatan atau kelebihan yang sesungguhnya dapat dioptimalkan menjadi melemah dan disisi lain,usaha untuk menyeimbangkan antara otak kiri dan otak kanan,tidak tercapai.
Melalui Mesin Test ini, justru kita ingin memberikan dorongan agar orang fokus dan memaksimalkan kelebihan atau kemampuan dirinya.. Dan bila hal ini dilakukan ,maka tanpa perlu memaksanya untuk mempelajari sesuatu yang tidak disukainya, secara otomatis kemampuan tersebut akan meningkat.” Jelas Pak Jamalun.
Kelebihan Mesin Test Kecerdasan ini, tidak hanya menyangkut masalah kecerdasan ,bakat dan kelebihan seseorang, tetapi mencakup semua aspek kehidupan manusia.Termasuk sifat sifat yang setiap orang berbeda. Misalnya ada orang yang to the point, tidak pandai berbasa basi dan terkesan kurang bersimpati apalagi berempati pada lawan bicaranya. Ketika berhadapan dengan sosok seperti ini, tentu kita sebagai lawan bicaranya,harus secara arif mengambil sikap ,untuk menerima bahwa setiap orang itu boleh berbeda dari kita.
Kalau kita berpikir bahwa setiap orang harus memahami diri kita, maka kemanapun kita pergi, pembicaraan akan terasa tawar dan tidak nyambung. Dengan tehnologi ini, masyarakat dididik untuk memahami cara berpikir lawan bicara, sehingga dapat mengimbanginya.
Tes dilakukan dengan cara melakukan scanning terhadap kesepuluh ujung jari .Yang hanya membutuhkan waktu sekitar satu dua menit. Sidik jari yang dihasilkan dari scanning ini,dianalisa dan dihubungkan dengan kinerja belahan otak yang dominan,yang akan dijadikan mampu berperan sebagai mesin kecerdasan.
Jumalun memberikan contoh : Untuk orang yang dikategorikan termasuk otak kiri,maka ia akan berkata to the point dan tidak peduli orang akan tersinggung,Karena merasa apa yang dikatakannya adalah benar, Sebaliknya orang yang dominan otak kanan, walaupun pada intinya ingin mengatakan :” tidak” namun hal ini disampaikan dalam bahasa yang diplomatis,Misalnya:” Begini pak atau bu..saya sebenarnya ingin menolong,tapi aturan disini tidak memperbolehkan.”
Bahkan menurut Jumalun,tehnik ini bila diaplikasikan ,dapat membantu orang banyak, karena memberikan kesadaran,agar ketika kita berinteraksi dengan orang lain,kita harus memahami tipe orang yang menjadi lawan bicara kita,sehingga sharing and connecting dapat berlangsung dengan baik.
Karena banyak yang antri menunggu giliran,maka saya membatasi diri dan langsung pamitan,
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H