Tidak ada yang jadi juara nasional ,apalagi jadi juara dunia dalam keluarga saya,kecuali cucu pertama kami Kevin Effendi  yang mendapatkan medali emas sebagai pe Wushu di Australia, Championship of Wushu di Turky dan Malaysia. Sementara istri Kevin juga mendapatkan medali emas dua kali di olah raga Thai Chi di Australia.
Dulu saya olah raga marathon dan angkat berat dan ikut cabang olah raga bela diri,tapi tidak pernah tidak pernah ikut kejuaran nasional,kecuali di daerah .Dan itupun hanya nomor dua. Istri saya perenang, walaupun sama dengan saya,tidak pernah menjadi juara.
Kini kami ganti hobi sesuai usia,yakni jalan pagi 10.000 langkah setiap hari dan sekali seminggu berenang di apartement kami. Yang menggantikan hobbi marathon adalah putri bungsu kami,seperti yang sudah saya postingkan kemarin.Suaminya selama enam tahun menekuni olah raga karate dan pedang.
Putra pertama kami dan istrinya , dulu badminton dan pernah dua kali mendapat medali ,dalam kompetisi yang diadakan Konjen RI di WA. dan kini lebih fokus ke olah raga golf. Â Putra kedua kami , senam dan pushed up. Sementara cucu cucu kami yang lain, selama beberapa tahun rutin ikut taekwondo dan karate. Termasuk cucu perempuan kami.
Jadi sejak dari kami berdua, anak mantu dan cucu cucu kami semua ikut ambil bagian dari olah raga dan semua mendapatkan pelajaran bela diri selama di SD dan SMP.
Tidak Ada Hari Tanpa Olah Raga
Boleh dikatakan ,dalam keluarga kami,tidak ada hari berlalu tanpa olahraga, kecuali sedang melaklukan perjalanan jauh atau ada halangan lainnya. Semua melakukan olah raga,karena mereka menikmatinya. Karena sesuatu yang dipaksakan ,tidak akan mengakar dan tidak mampu bertahan lama.
Bahkan cucu kami Kerisha ,yang masih duduk di Highschool,sudah menjadi pelatih gymnastic di salah satu club terkenal di kota Wollongong dan Kevin ,cucu pertama kami dulu menjadi guru Wushu.namun kini karena  bisnisnya semakin berkembang ,tidak lagi mengajar, namun tetap menjadikan olah raga ini sebagai bagian dari kehidupannya.