Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Hubungan Persahabatan itu Tidaklah Mudah

5 September 2016   21:00 Diperbarui: 5 September 2016   21:05 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beda kota tempat tinggal ,dapat menjadi penyebab semakin merenggangnya hubungan persahabatan. Karena jarang ada kesempatan untuk bertemu dan jarang pula ada kesempatan untuk berkomunikasi .

Akibatnya.hubungan persahabatan yang dulu begitu kental dan akrab,semakin lama semakin tergerus oleh perjalanan waktu. Kalau pada awalnya, saling kangen dan saling komunikasi,seiring dengan perjalanan waktu, komunikasi semakin tersendat sendat ,untuk kemudian terhenti sama sekali.

Orang baru tersadar ,ketika ada berita duka,bahwa si Anu sudah meninggal dunia.Bahkan sudah berbulan bulan lalu.Bayangkan, dari orang yang awalnya adalah sahabat kental, lama kelamaan saling melupakan dan bahkan ketika sahabat karib kita dalam kondisi sekarat, tak pernah terlintas dalam diri kita untuk menghubunginya.Baru ketika ada yang mengabarkan,bahwa sahabat baik kita sudah berbulan bulan lalu mendapatkan gelar almarhum,kita baru merasa menyesal. Namun,penyesalan memang selalu datangnya terlambat.

Sesibuk Apapun dan Sejauh Apapun Jarak Memisahkan,Bukanlah Alasan untuk Saling Melupakan

Sesungguhnya,sejauh apapun jarak memisahkan dan sesibuk apapun diri kita,bukanlah alasan untuk saling melupakan.Kesibukan dalam berpacu mencari rejeki, juga  tidak harus menyebabkan kita memutuskan komunikasi antara sesama sahabat.

Karena betapapun pentingnya uang,tapi persahabatan lebih berharga lagi.Kalau sekedar mencari kenalan gampang,nongkrong saja di kedai kopi atau di pos ronda,akan dapat kenalan ,Untuk menjalin pertemanan sudah mulai memasukki seleksi yang lebih ketat, Kalau seleksinya bukan datang dari diri kita, bisa jadi seleksi datang dari pihak orang lain,yang juga memilih dan memilah ,mana orang yang sesuai untuk menjadi temannya.Apalagi bila meningkat ,dari staus temn menjadi sahabat, sudah harus menjalani seleksi alam yang ketat.

Orang akan mencari tahu latar belakang kita,untuk memastikan agar kelak sebagai sahabat, tindakan kita tidak akan merembet rembet kepada dirinya.Hal ini tentunya berlaku timbal balik. 'Bilamana kita tidak tahu latar belakangnya, maka mustahil kita akan dapat menjadi sahabat karib, Begitu juga sebaliknyaa, Oleh karena itu,menjaga hubungan persahabatan dalam kurun waktu yang panjang, tidaklah semudah seperti yang diperkirakan banyak orang. Ada begitu bnyak hambatan dan seleksi yang harus dilalui.sehingga dari sekian banyak teman teman kita,yang tersisa menjadi sahabat baik kita,mungkin bisa dihitung dengan jari tangan.

Salah satu kebahagiaan bagi kami adalah ketika kami merayakan ulang tahun pernikahan yang ke 50 ,ternyata sahabat sahabat lama kami datang dari berbagi aerah ,bukan saja dari Pulau Jawa,tapi juga dari NTT, Papua, NTB ,Sumatera dan pulau pulau lainnya. Padahal kalau dihitung biaya, mungkin sahabat sahabat kami mengeluarkan uang jutaan rupiah,hanya untuk dapat hadir dalam acara golden anniversary kami.Sebuah rasa syukur yang luar biasa.ternyata kami mmpu melalui seleksi alam dan mengawal persabatan kami sejak 20 tahun lalu.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya, 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun