Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Sembarangan Berikan Bunga Kepada Wanita yang Kita Cintai

11 Agustus 2016   19:02 Diperbarui: 11 Agustus 2016   19:11 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber /foto : tjiptadinata effendi)

*Katakanlah dengan bunga"" sebuah kalimat yang harus disikapi secara arif dan bijak. Jangan sembarangan main comot bunga dipinggir selokan dan diberikan kepada wanita yang dicintai.Karena bisa berakibat fatal". 

Memberikan Bunga Raya Kepada Wanita adalah Penghinaan Besar

Ada pribahasa mengatakan :” A picture ,can tell more than one thousand words can do ‘ .Sebuah gambar atau foto,  dapat bercerita lebih banyak daripada apa yang dapat disampaikan ,melebihi apa yang dapat di utarakan dengan seribu kata..Begitu juga, melalui setangkai bunga , kita dapat menyampaikan  ,apa yang tidak dapat dijelaskan melalui kata kata. Oleh karena itu,ada juga pribahasa :” Katakanlah dengan bunga”

Namun ,perlu diperhatikan,jangan asal main sambar sembarangan bunga, Karena kesalahan dalam memberikan jenis bunga,dapat berakibat fatal dan putusnya hubungan yang sedang berlangsung

Walaupun tidak secara tertulis,namun ada bunga bunga yang memiliki makna secara khusus.Dan mungkin setiap daerah memiliki keunikannya sendiri sendiri.  Misalnya,bunga rampai ,yakni sebungkus bunga yang terdiri dari berbagai jenis bunga Bunga yang tanpa tangkai dan dilengkapi dengan irisan daun pandan,biasanya digunakan untuk ditaburkan dipusara anggota keluarga yang sudah meninggal.

Jadi tentu saja, jangan sampai memberikan bunga rampai untuk menyampaikan rasa cinta kita kepada seseorang, Karena bila hal ini dilakukan,justru akan menjadi boomerang bagi kita,dan mungkin saja ,bunga rampai tersebut,akan ditaburkan diwajah atau dikepala kita, oleh yang menerimanya.

Bunga Kemboja

Walaupun ada lagu :” Menanti dibawah Pohon Kemboja”. Jangan sampai memberikan bunga kemboja kepada  orang yang kita sayangi, Karena ,jangan lupa ,bunga kemboja,kebanyakan tumbuhnya di kuburan.

Apalagi Memberikan Bunga Raya

Silakan buka kamus KBBI disana cukup dijelaskan ,bahwa Bunga Raya atau bunga Kembang Sepatu ini, dalam frasa nya ,wanita yang disebutkan  sebagai :’wanita bunga raya” adalah merupakan pengertian,wanita nakal atau tegasnya wanita tuna susila.

Nah,masa iya, memberikan bunga kepada wanita yang kita sayangi,apakah calon istri atau istri kita,dengan Bunga Raya?  Ini jelas bukan merupakan tanda cinta, malahan sebuah penghinaan besar,bagi wanita,bila diberikan setangkai bunga raya.

Mengapa?

Karena bunga raya tumbuh liar di semak semak,dipinggir selokan,yang setiap orang lewat,boleh saja mematahkan rantingnya untuk memetik bunganya ,Karena bunga raya ini tidak ada harganya.

Coba tengok bunga Ros, mana ada yang tumbuh dipinggir selokan. Bunga ini tangkainya berduri.Mencoba mematahkan tangkainya untuk dapat memiliki bunga Ros atau bunga mawar ini,maka jari tangan kita akan berdarah darah.

Atau bunga  Melati juga tidak akan dapat ditemukan dipnggir selokan atau disemak semak,karena membutuhkan perawatan yang intensif,baru dapat tumbuh dan berbunga, Baik ditaman rumah,maupun dalam pot.

Saya Tidak Ada Uang Untuk Membeli Bunga

Tapi jujur, dulu saya tidak mampu beli bunga untuk diberikan kepada wanita yang saya cintai, Maka sebagai gantinya, saya berikan payung.!Baru setelahpunya cukup uang untuk membeli mawar,wanita yang sudah menjadi istri saya, mendapatkan bunga dari saya.

Catatan Penulis :tulisan ini bukan humor.Walaupun tampak sepele,namun bisa berakibatkan sesuatu yang fatal,bila kita tidak memahami,bahasa bunga,walaupun tidak harus membuka ensyclopedia tentang bunga,setidaknya, secara umum wajib dipahami, Pria menyukai bunga, bukan sebuah dosa"

Iluka, 11 Agustus, 2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun