Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Apa Makna dari Berusia Senja?

2 Agustus 2016   14:31 Diperbarui: 2 Agustus 2016   14:41 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Maknanya Berusia Senja?

Kapan seseorang dapat dikatakan : ”sudah berusia senja?” Apakah ketika sudah berumur 60 tahun, 65 tahun atau lebih? Apakah makna yang sesungguhnya dari penggunaan kata : ”senja ?” Kalaulah pengertiannya, menunjukkan bahwa orang yang dikatakan sudah berusia senja adalah sosok yang sudah berusia lanjut, maka tentu ukuran tersebut, sesuai dengan takaran atau kondisi dinegara masing masing.

Di Australia, dulu seorang wanita, berhak menerima Senior Card, bila sudah berusia 63 tahun dan pria ketika berusia  65 tahun. Tapi belakangan ada rencana perubahan, bahwa wanita sudah berusia 65 tahun dan pria berusia 70 tahun,baru berhak mendapatkan kartu senior atau Senior Card.

Pengertian : ”Senior” di sini adalah orang perorangan yang dinilai sudah berhak mendapatkan berbagai kemudahan kemudahan, antara lain:
 layanan kesehatan total free.

  1. Transportasi gratis sepanjang hari (diluar jam kerja)
  2. Berhak bergabung dengan Senior Club
  3. Mendapatkan berbagai diskon khusus
  4. Membeli rumah dengan harga khusus
  5. Berbagai kemudahan lainnya

Apakah di Indonesia, istilah : ”usia senja” itu sama atau hampir sama maknanya? Ataukah istilah sudah berusia senja itu, berarti sesaat lagi malam akan tiba? Tegasnya, bila seseorang sudah tiba di usia senja, maka berarti sudah mendekati ajalnya?

Hal inilah yang hingga kini belum ada penjelasan dikamus manapun. Kalau istilah : ”usia senja” cenderung menghakimi, bahwa sesaat lagi orangnya akan meninggal, terus berdasarkan apa penilaian tersebut?

Manusia tidak Dapat Menghindari Kodrat

Manusia tidak dapat menghindari kodratnya, yakni : lahir dan mati. Namun kapan saatnya, tak seorangpun tahu. Seperti kata pepatah: ”Kelapa jatuh, bumbang pun jatuh” Artinya kematian itu tidak dapat dinilai berdasarkan usia, karena belajar dari alam buah kelapa yang sudah tua, akan jatuh dengan sendirinya, tanpa perlu di petik, tetapi bumbang (kelapa masih sangat muda) juga bisa jatuh, tanpa dipetik.

Ketika Sama Sama Menua

Setiap orang berharap, tetap cantik dan ganteng ,seperti waktu masih muda. Tapi dalam perjalanan hidup,seiring dengan perjalanan waktu,tanpa sadar, wajah mulai keriput, gigi mulai rontok satu persatu dan rambut mulai memutih. Gerakan tidak lagi segesit dulu dan pandangan mata juga tidak setajam seperti masa muda. Tenaga juga sudah berkurang. Kalau dulu bisa berlari 15 Km. kini hanya bisa berlari sejauh 1 ½ Km.

Tetapi kegiatan tidak terhenti, lantaran usia bertambah,tentunya bila sedini mungkin kita menjaga kesehatan, pikiran dan hati agar tetap sehat lahir batin.

Sehingga ketika usia terus bertambah, kegiatan tetap bisa berlanjut, Kami berdua sama sama menua, Usia saya dan istri sama sama 73+ Namun setiap hari kami secara rutin memiliki jadwal penuh:

  1. bangun pagi jam 5.00 subuh
  2. musim dingin jam 6.00 pagi
  3. berdoa sesaat
  4. sarapan
  5. olah raga jalan kaki 7 ribu langkah setiap hari
  6. menyelesaikan tugas masing masing
  7. mengikuti berbagai kegiatan sosial
  8. naik bis,train dan ferri 
  9. mengunjungi destinasi wisata
  10. membaca 
  11. menulis
  12. tidur jam 12.00 malam

Semua kami lakukan berdua, Tidak jarang keluar kota,kami juga berdua,baik naik transportasi umum, maupun mengendarai kendaraan sendiri. Menempuh jarka 1000 (seribu) km dalam sekali jalan,sama sekali tidak ada masalah. Karena semua kami jalani dengan pikiran dan hati yang damai.

Setidaknya bagi kami berdua, tidak ada istilah sudah berusia senja. Entah bagi orang lain. Karena setiap orang tentu berhak menemukan dan menentukan jalan hidupnya masing masing, tanpa boleh ada yang menginterupsi.

Armadale., 02.08.16

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun