Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Rasa Sakit Hati Akibatkan Hidup Semakin Terpuruk

7 Juli 2016   19:19 Diperbarui: 7 Juli 2016   19:25 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sakit Hati Adalah Penyakit Yang Mengerogoti Jiwa dan Raga Kita

Orang bisa jatuh sakit,bukan hanya karena faktor phisik,seperti terjadinya benturan ,terjatuh atau kecelakaan . Juga bukan hanya karrena kurang makan atau makan berlebihan dan tidak terkontrol. Ada hal hal lain, yang  non phisik,yang mungkin saja dianggap sepele,justru dapat lebih membahayakan keselamatan jiwa dan raga kita. Salah satunya adalah rasa sakit hati.

Karena itu ,amat penting ,sedini mungkin  mengantisipasi  ,agar rasa sakit hati  ini ,jangan sampai terlanju rmengerogoti jiwa raga kita. Karena bila sudah terlanjur tenggelam, maka akan  sangat sulit bagi kita,untuk memulihkannnya.

Sakit Hati Akibatkan Hidup Semakin  Terpuruk

Bila rasa sakit hati sudah menguasai diri seseorang,maka hal hal yang amat kecil dan sepele ,yang ditemui dalam kehidupan sehari harian, sudah cukup untuk memicu ,kemarahan dan rasa sakit hatinya. Sekedar contoh saja ,mendapat sapaan dari  seorang teman, yang seharusnya diterima sebagai bagian dari apresiasi,justru dapat menjadi boomerang dan dianggap melecehkan dirinya. Maka terbitlah dalam hatinya :”  Sok benar ,mentang mentang sudah sukses!” Entah apa kesalahan orang atau dimana letak gayanya sehingga dapat di sebut :”sok” tidak ada yang tahu, termasuk dirinya sendiri. Orang yang sudah termakan oleh “penyakit sakit hati” memandang semua hal dengn kaca mata hitam.Sehingga semuanya tampak gelap.

Akibatnya:

Akibat sikap tidak bersahabat yang ditunjukkan setiap kali berinteraksi kepada orang lain,menyebabkan  teman teman di kantor, maupun  tetangga mulai menjauhi dirinya. Menghindar bila ketemu, agar tidak harus menengok wajah yang tidak bersahabat. Hal ini justru semakin memicu dan menenggelamkan dirinya kedalam jurang  rasa sakit hati yang lebih dalam.

Prilaku berubah ,menjadi :

  • Cepat tersnggung
  • Senang menyendiri
  • Tidak mau menerima saran dan kritik
  • Merasa semua orang memusuhi  dirinya
  • Semangat kerja menurun
  • Sikap uring uringan dibawa hingga kedalam rumah
  • Anak dan istri tidak dianggap
  • Tenggelam dalam pikirannya sendiri

Bisa Berubah Jadi Stress dan Depressi

Gejala gejala tersebut diatas, bila masih berkelanjutan, akan mengakibatkan terjadinya penurunan daya daya hidup dalam dirinya. Susah tidur. Gelisah dan  tidak semangat dalam melakukan apapun.Semakin hari akan semakin terpuruk ,sehingga tidak ada lagi kedamaian dalam hidupnya. Tidak ada lagi tawa ceria .Bahkan sebuah senyumanpun sudah jadi barang langka dalam hidupnya. Prilaku yang tadinya penuh belas kasih, secara tanpa sadar akan berubah total.Dalam keluarga bukan lagi sebagai pelindung atau mengayomi, tapi sudah  menjadi semacam monster yang menakutkan bagi anak istri.

Kiat Kiat Untuk Mengantisipasi

Syukuri apa yang ada pada diri kita.Buanglah semua rasa curiga dan was was. Berdamailah dengan diri sendiri, Berdamailah dengan anak anak dan istri. Jangan selalu menengok keatas, karena akan menjadi pemicu, timbulnya rasa sakit hati..Merasa diri kecil dan tidak berharga dibandingkan dengan tetanggga atau teman teman dikantor. Tidak mampu lagi menghargai apa yang ada dalam diri ,apalagi mengoptimalkannya.

Belajarlah membuka diri. Dengan membuka diri,maka teman teman dengan senang hati ,akan memberikan saran saran untuk perbaikan dan peningkatan diri. Kalau memang ada teman yang lebih memahami tentang sesuatu hal,, tidak ada salahnya ,dengan rendah hati kita  bertanya atau minta diajarkan.  Tidak perlu gengsi atau malu, karena setiap manusia diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan dan kekurangannnya.

Tunjukkan Sikap Rendah Hati

Tunjukkan sikap rendah hati.kepada siapa saja kita berinteraksi. Bila memang terdapat kesalahan dalam tutur kata atau tindakan kita, tidak usah malu ,untuk meminta maaf. Karena tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini,kecuali Tuhan.

Jangan Pernah Berhenti Belajar

Sepintar apapun seseorang,pasti ada saja hal yang belum dipahaminya.Begitu juga halnya dengan diri kita, Mungkin saja kita sudah  menyandang gelar  sarjana atau bergelar doctor. Tapi jangan diterjemahkan bahwa kita sudah tahu segala galanya. Tanamkanlah dalam diri kita, bahwa dalam satu atau dua hal,mungkin saja,kita adalah orang yang paling hebat.Namun dalam hal lain, pasti aka nada orang lain ,yang lebih memahami dibanding kita.Maka tidak ada salahnya dengan rendah hati, kita belajar.

Jangan lupa ,manusia periu belajar dari sejak masih di buaian ,hingga masuk keliang lahat. Tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Hidup Tanpa Rasa Sakit Hati  Sungguh Tentram dan Damai

Hidup tanpa rasa sakit hati ,sungguh sungguh  menghadirkan ketentraman dan kedamaian. Setiap menit dalam hidup kita ,akan merupakan saat saat yang amat indah. Yang  melambungkan rasa syukur kita kepada Tuhan,sesuai dengan ajaran iman masing masing.

Tjiptadinata Effendi, 7 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun