Sakit Hati Adalah Penyakit Yang Mengerogoti Jiwa dan Raga Kita
Orang bisa jatuh sakit,bukan hanya karena faktor phisik,seperti terjadinya benturan ,terjatuh atau kecelakaan . Juga bukan hanya karrena kurang makan atau makan berlebihan dan tidak terkontrol. Ada hal hal lain, yang non phisik,yang mungkin saja dianggap sepele,justru dapat lebih membahayakan keselamatan jiwa dan raga kita. Salah satunya adalah rasa sakit hati.
Karena itu ,amat penting ,sedini mungkin mengantisipasi ,agar rasa sakit hati ini ,jangan sampai terlanju rmengerogoti jiwa raga kita. Karena bila sudah terlanjur tenggelam, maka akan sangat sulit bagi kita,untuk memulihkannnya.
Sakit Hati Akibatkan Hidup Semakin Terpuruk
Bila rasa sakit hati sudah menguasai diri seseorang,maka hal hal yang amat kecil dan sepele ,yang ditemui dalam kehidupan sehari harian, sudah cukup untuk memicu ,kemarahan dan rasa sakit hatinya. Sekedar contoh saja ,mendapat sapaan dari seorang teman, yang seharusnya diterima sebagai bagian dari apresiasi,justru dapat menjadi boomerang dan dianggap melecehkan dirinya. Maka terbitlah dalam hatinya :” Sok benar ,mentang mentang sudah sukses!” Entah apa kesalahan orang atau dimana letak gayanya sehingga dapat di sebut :”sok” tidak ada yang tahu, termasuk dirinya sendiri. Orang yang sudah termakan oleh “penyakit sakit hati” memandang semua hal dengn kaca mata hitam.Sehingga semuanya tampak gelap.
Akibatnya:
Akibat sikap tidak bersahabat yang ditunjukkan setiap kali berinteraksi kepada orang lain,menyebabkan teman teman di kantor, maupun tetangga mulai menjauhi dirinya. Menghindar bila ketemu, agar tidak harus menengok wajah yang tidak bersahabat. Hal ini justru semakin memicu dan menenggelamkan dirinya kedalam jurang rasa sakit hati yang lebih dalam.
Prilaku berubah ,menjadi :
- Cepat tersnggung
- Senang menyendiri
- Tidak mau menerima saran dan kritik
- Merasa semua orang memusuhi dirinya
- Semangat kerja menurun
- Sikap uring uringan dibawa hingga kedalam rumah
- Anak dan istri tidak dianggap
- Tenggelam dalam pikirannya sendiri
Bisa Berubah Jadi Stress dan Depressi
Gejala gejala tersebut diatas, bila masih berkelanjutan, akan mengakibatkan terjadinya penurunan daya daya hidup dalam dirinya. Susah tidur. Gelisah dan tidak semangat dalam melakukan apapun.Semakin hari akan semakin terpuruk ,sehingga tidak ada lagi kedamaian dalam hidupnya. Tidak ada lagi tawa ceria .Bahkan sebuah senyumanpun sudah jadi barang langka dalam hidupnya. Prilaku yang tadinya penuh belas kasih, secara tanpa sadar akan berubah total.Dalam keluarga bukan lagi sebagai pelindung atau mengayomi, tapi sudah menjadi semacam monster yang menakutkan bagi anak istri.
Kiat Kiat Untuk Mengantisipasi