Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbicara di Depan Umum Tidak Semudah Diperkirakan

20 Juni 2016   22:22 Diperbarui: 21 Juni 2016   06:19 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keterangan foto: setiap orang harus mempersiapkan diri sedini mungkin untuk berbicara didepan umum, sehingga sewaktu waktu :"ditodong" untuk berbicara.maka kita sudah siap. /foto : dokumentasi pribadi

Menjadi Pembicara Tidak Semudah Diperkirakan

Setiap orang pada hakekatnya adalah seorang Pemimpin. Ada pemimpin negara, pemimpin rapat ,pemimpin dalam sebuah organisasi.Setidaknya setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Dalam keartian,dalam situasi yang mendesak atau emergency, ia harus mengambil sebuah keputusan. Dan setiap orang yang memiliki kemampuan untuk menjadi decision maker, adalah seorang pemimpin.

Sebagai seorang pemimpin, sudah selayaknya,mampu berbicara didepan orang banyak.bilamana suatu waktu diminta untuk tampil kedepan.Bisa jadi dalam sebuah pertemuan se RT atau bisa jadi juga dalam acara kekeluargaan. Bayangkan bila nama kita dipanggil dan diminta berkali kali untuk tampil ke depan guna memberikan sambutan sepatah dua kata,namun kita tolak,dengan alasan apapun.

Jelas kejadian ini,akan menghadirkan rasa kecewa pada orang banyak dan sekaligus kecewa pada diri kita sendiri.Karena secara tidak langsung, kita sudah mempermalukan diri sendiri.

Harus Mempersiapkan Diri Sejak Dini

Untuk berbicara di depan umum itu, gampang gampang susah. Mudah bagi yang sudah terlatih dan sudah biasa  mempraktekkannya,tetapi menjadi sesuatu yang sangat sulit bagi yang belum pernah melakukannya,

Apapun yang pertama kali dilakukan,pasti akan menghadirkan rasa grogi dan gamang, Makanya penting,sejak sedini mungkin mempraktekkannya, dilingkungan kecil ,yang sudah kita kenal dengan baik. Karena tidak mungkin tiba tiba ,kita akan mampu berbicara dengan lancar ,dihadapan ratusan orang ,yang sama sekali asing bagi kita.

Banyak orang merngira bahwa berbicara di depan umum,hanyalah  untuk seorang tokoh masyarakat atau pejabat saja, Padahal bisa saja,suatu waktu ketika menghadiri ulang tahun ponakan .kita diminta untuk mewakili tuan rumah, karena tuan rumahnya berhalangan.

Beda Audience Beda Gaya Berbicara

Bila kita seorang pengajar,maka berbicara didepan  mahasiwa atau siwa,tentu tidak menjadi masalah,Karena yang berada didepan kita,adalah murid murid kita, yang sudah dikenal dengan baik. Tetapi bila suatu waktu diminta berbicara didepan umum,tentu bahasa yang digunakan ,tidak mungkin disamakan dengan ketika kita mengajar di kelas

Umpamanya kata:” Kalian atau kamu”.. satu kata ini saja terucapkan, maka respect audience terhadap kita akan menurun dan pupus.Karena menyimpulkan bahwa pembicara,tidak tahu sopan santun. Jadi jangan anggap ,berbicara didepan umum hal yang sepele,kendati mungkin saja dikantor,kita adalah Pemimpin perusahaan atau mungkin juga Pemimpin ‘Redaksi,namun berhadapan dengan publik,maka bahasa yang digunakan harus diselaraskan.Karena diantara yang hadir ,mungkin saja ,secara status sosial ,jauh diatas kita..Maka jangan sekali kali mengucapkan kata :” Kalian atau kamu” ketika berbicara dihadapan publilk. 

 Langkah Langkah Persiapan Diri

  1. Berpakaian rapi
  2. Kenali audience kepada siapa kita akan berbicara.
  3. Tahu apa yang ingin disampaikan.
  4. Fokus dan jangan membias 
  5. Hindari memakai teks,
  6. kecuali kertas kecil yang berisi pokok pembicaraan
  7. berjalanlah tegak dan jangan tergesa gesa.
  8. lakukanlan eyes contact 
  9. menyapu  ruangan dengan pandangan mata.
  10. Jaga jarak mulut dengan microphone
  11. Jangan terlalu dekat,karena nafas kita akan kedengaran
  12.  berbicaralah dengan jelas kata perkata. 

Hal Hal Yang Perlu Diingat:

  1. Hindari garuk mengaruk 
  2. Atau meremas remas jari jemari
  3. Jangan lupa semua mata tertuju pada diri kita
  4.  Menilai Kita pada pandangan pertama
  5.  30 detik pertama,orang akan menilai kita.
  6.  Begitu penampilan kita amburadul.
  7. maka  apapun yang kita bicarakan,tidak akan direspon lagi
  8. Batasi diri ,maksimal  20 menit
  9. Kecuali memang menjelaskan sebuah masalah
  10. Usai berbicara, ucapkanlah terima kasih
  11. Turunlah dan kembali ke kursi 

Yang perlu dihindari:

  • membaca teks panjang, yang kita sendiri nggak ngerti apa isinya
  • berteriak teriak ,gaya mlm, diacara resmi
  • mengucapkan kata kata berbau sara
  • menggunakan kata kata terkesan hebat,yang orang tidak pahami
  • membuat lelucon

Anggukkan kepala kepada orang yang duduk dikiri kanan kita,baru kita duduk kembali

Selesai

Semoga ada manfaatnya.

Iluka, 20 Juni, 2016

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun