Hindari Kekecewaan Dengan Tetap Rendah Hati
Menghargai diri sendiri,tentu wajib dijaga. Karena kalau kita tidak bisa menghargai diri sendiri,bagaimana pula orang lain dapat menghargai kita. Menghargai diri sendiri adalah dengan jalan selalu mawas diri. Untuk menahan diri,tidak melakukan hal hal yang bertentangan dengan kaidah yang berlaku di masyarakat. Yang mungkin saja berbeda,antara satu daerah dengan daerah lainnya. Apalagi beda negera.
Tapi ada hal yang perlu senantiasa kita jadikan pedoman diri,yakni menempatkan diri ,sesuai dengan kondisi dan situasi. Dalam lingkungan kita atau dalam komunitas dimana kita sudah menjadi bagian dari komunitas tersebut ,mungkin saja,kita adalah orang yang selalu dinomor satukan. Dalam setiap pertemuan, tempat duduk kita sudah disediakan paling depan, sejajar dengan tokoh tokoh masyarakat lainnya.Bahkan mungkin juga kita adalah salah satu dari pembicara dalam pertemuan antar anggota komunitas.
Tapi perlu disadari dan dingat, didalam komunitas yang berbeda, bisa jadi orang sama sekali tidak mengenal kita .Dan menempatkan diri kita sebagaimana memperlakukan tamu tamu lainnya, Jadi tidak ada tempat duduk khusus untuk kita .Dan juga tidak bakalan dipanggil sebagai pembiara.Bahkan bisa jadi ,pendapat kita juga tidak diminta.
Oleh karena itu,penting kita arif menempatkan diri. Menyadari bahwa tidak disemua pertemuan, tempat duduk kita disediakan dibarisan paling depan.Bila hal ini tidak disadari,maka akan menghadirkan kekecewaan demi kekecewaan bagi diri kita.
Mantan Pejabat Pulang ,Karena Merasa Tidak Diberikan Tempat Terhormat
Sewaktu ada pertemuan antar warga penghuni di apartement di Kemayoran, kami semua diundang .Masing masing dipersilakan masuk dan mencari tempat sendiri sendiri. Tidak ada tamu yang diantarkan ketempat duduknya, karena pertemuan pada waktu itu adalah dalam rangka silaturahim antar penghuni apartement.
Pada waktu Ketua Panita baru berbicara di depan,ada dua tiga orang dari hadirin yang meninggalkan ruangan atau walk out,sambil berbicara cukup keras:”Kita tidak dihargai ,buat apa tetap duduk.” Tentu saja semua hadirin menengok kearah Pria yang keluar secara tidak sopan. Dengan wajah yang sama sekali tidak merasa bersalah, malah mengatakan :” kami ini mantan pejabat ,koq tidak dihargai”sambil ngeloyor pergi….
Ketua Panita Menanggapi Dengan Berbicara Didepan Microphone:” Maaf bapak bapak, ini adalah pertemuan antar penghuni apartement.,makanya semuanya kami perlakukan sama. Karena dalam daftar undangan,tidak ada undangan untuk pejabat”
Selalu Ada Hikmah Dalam Setiap Kejadian
Semua yang hadir terdiam dan geleng geleng kepala dan ada yang berucap :” Astagfirullah…..”menengok cara kesantunan yang ditunjukan oleh orang yang mengaku mantan pejabat tersebut.
Setiap kejadian,dapat dipetik hikmahnya, Agar kita senantiasa mawas diri,untuk tidak menempatkan diri kita diurutan pertama dimana mana. Karena kalaupun didalam lingkungan ,kita adalah orang nomor satu, mungkin saja ditempat lain, orang malah sama sekali tidak kenal dengan kita, Oleh karena itu,untuk mengantisipasi,agar tidak mempermalukan diri, sikap mental kita harus selalu siaga.. Bahwa kita harus tahu menempatkan diri secara tepat dan cermat dan hindari menempatkan diri kita diurutan pertama.
Cara Efektif menjauhkan kita dari kekecewaan .,adalah dengan memahami :
- Disuatu tempat ,mungkin kita adalah guru yang dihormati
- tapi ditempat lain,bisa jadi kita hanyalah satu dari murid murid lainnya
- Dalam komunitas kita, setiap kalimat kita boleh jadi sangat ditunggu
- ditempat lain bisa jadi, pendapat kita ditanyapun enggak
- dalam lingkungan kita, apapun kata kita,dianggap nasihat''
- ditempat lain,mungkin sepatah kata kita ,disanggah orang
- boleh jadi kita kaya ,tapi tidak harus selalu kita dapat tempat di depan
- atau kita meyandang segepok gelar, bagi orang lain,mungkin tak ada artinya
- Seorang pemimpin dalam komunitas kita,,ditempat lain kita adalah orang biasa
- kita merasa diri hebat,tapi belum tentu hebat dalam pandangan orang lain,
Karena itu jalan terbaik adalah tetap rendah hati dan pandai pandai menempatkan diri,Bila tidak berada dalam komunitas kita, maka kita harus ikhlas melepaskan semua jabatan yang kita sandang,
Semoga tulisan ini ada manfaatnya, untuk menghindarkan diri dari kekecewan .
Western Australia, 8 Juni, 2016
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI