Sesampai di Labuan Bajo ,kami dijemput Roni yang bekerja di Dinas Pertambangan. Ini merupakan kunjungan kami yang ketiga kalinya
Sekilas Tentang Labuan Bajo
Labuan Bajo Labuan Bajo merupakan kota kabupaten yang memiliki lapangan terbang ,yang hanya bisa menampung lalu lintas udara yang menggunakan jasa penerbangan pesawat kecil, dengan kapasitas penumpang yang sangat terbatas.
Toilet yang jauh dari bersih dan apik Toilet atau restroom,yang merupakan satu satunya toilet di bandara ini,sama sekali jauh dari layak . Baunya yang tidak sedap menyebar keseluruh ruangan sempit dan sumpek .Bagaimana mungkin tempat seperti ini bisa menampung ledakan turis?
Berbagai poster dan gambar gambar yang menarik ,dipajang di sepanjang dinding pembatas,antara bangunan dan jalan keluar masuk ke ruang tunggu
Kami baru 3 kali berkunjung kesini. Sarana dan prasarana yang terkesan digenjot paksa untuk menampung ledakan kunjungan para turis, sudah bisa dibayangkan kondisinya. Termasuk fasilitas hotel yang sangat minim. Misalnya : Mandi masih pakai gayung Tidak persediaan sabun mandi Tidak ada handuk Tidak ada minuman dikamar Kecuali kalau mau menginap di hotel berbintang
Mengunjungi Labuan Bajo, tanpa berkunjung ke Pulau Komodo, tidak akan berarti apapun. Karena di kota kecil ini tidak ada suatu objek wisata yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi waktu waktu libur selama di sini. Satu satunya hiburan adalah mengunjungi Pulau Komodo atau Pulau Rinca ,serta Padar
Untuk ke pulau-pulau tersebut, para wisatawan harus menggunakan transportasi boat atau perahu motor. Pengalaman kami tahun lalu, ditagih 3 juta untuk kami berempat orang,dengan tujuan ke pulau Komodo. Tapi ditengah perjalanan haluan diubah menuju ke pulau Rinca Rinca, tanpa minta persetujuan kami.Dengan alasan lagi badai. Ternyata Pulau Rinca hanya berjarak tidak lebih dari 40 menit, namun kami tetap ditagih 3 juta rupiah.