Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bung Karno Jangan Dilupakan!

1 Juni 2016   20:18 Diperbarui: 1 Juni 2016   21:26 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berada Didekat Bung Karno Membuat Saya Merinding

Memandangi wajah Bung Karno dari dekat membuat tubuh saya merinding. Apalagi mendengar suara khas tokoh Proklamsi ini ”Aku titip negeri ini padamu.” Serasa rohnya masih melekat erat dalam kata demi kata. Ketika menimba air disumur yang sama dan membasuh muka dari sumber air di mana dulu Bung Karno setiap hari melakukannya disini, tak urung membuat hati tergetar. 

Dokpri
Dokpri
Inilah kenangan yang tak pernah akan terlupakan  dari kunjungan kami ke Bengkulu. Kembali terbayang di ruang mata, karena pada hari ini bangsa Indonesia memperingati Hari Lahirnya Pancasila. Dan kita tidak mungkin berbicara tentang Pancasila dengan melupakan pencetusnya, yakni Bung Karno. Terlepas dari suka atau tidak, terlepas dari intrik intrik politik yang sesungguhnya tidak kita pahami secara mendasar, Bung Karno adalah tokoh kemerdekaan Indonesia!

Dokpri
Dokpri
Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa tidak seorang pun pantas bercerita tentang kemerdekaan tanpa mengingat satu nama yang ikut secara langsung memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia ini. Walaupun nama Bung Karno semakin lama, semakin tergerus oleh beragam alasan. Sehingga dikuatirkan ke depan generasi muda sudah tidak lagi mengenal nama Bung Karno.

Dokpri
Dokpri
Secara pribadi, saya hanya menengok dari jarak dekat, ketika Bung Karno meresmikan Lapangan Banteng di kota Padang. Terbayang oleh saya Jeep militer terbuka berhenti pas di depan rumah seorang dokter yang dipekarangannya ada sebatang pohon manggis Belanda. Bung Karno turun dari Jeep dan dikawal kiri kanan. Namun beliau tidak langsung masuk ke lapangan, melainkan menyalami anak anak sekolah yang memegang bendera Merah Putih ukuran mini di tangan masing masing,  Dan salah satu di antara anak anak tesebut, adalah penulis artikel ini.

Dokpri
Dokpri
Menengok Tempat Bung Karno di Interogasi

Menengok secara langsung ruangan sempit dimana Presiden RI yang pertama ini di interogasi, sungguh-sungguh membuat dada serasa sesak oleh rasa haru. Inilah sosok pemimpin bangsa Indonesia  yang  sebelum duduk di kursi kepresidenan, terlebih dulu harus mengalami penghinaan dan penderitaan. Dan kemudian di hari hari terakhir hidupnya, menitipkan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia ”Aku titip negeri ini padamu!”

Suara yang seakan bergaung dan bergema kembali, kendati orangnya sudah tidak lagi berada di dunia ini. Seakan semangatnya masih melekat erat dan  gaung suara itu tidak hanya memenuhi setiap sudut ruang yang tersisa disana, tapi juga merasuk hingga kerelung hati terdalam.

Dokpri
Dokpri
Bung Karno adalah sosok yang mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara  pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila ini menjadi fondasi yang mampu menepis segala perbedaan dan sudut pandang yang berbeda untuk mewujudkan Indonesia bersatu.

Tulisan ini hanyalah sepotong kenangan yang ditulis oleh satu dari antara 240 juta warga Indonesia yang tersebar di seluruh nusantara dan juga di seluruh dunia. Mengingat hari lahirnya Pancasila, sekaligus mengingat Bung Karno.Karena tanpa Bung Karno, Pancasila tidak akan jadi dasar negara kita dan tanpa Pancasila tidak akan ada NKRI

Jangan lupakan pesan  Bung Karno ”Aku titip Negeri ini Padamu” (pada kita semuanya)

Iluka, 01 Juni, 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun