Agustus, kami rencana pulang ke Indonesia. Sudah ada undangan dari Pak Rudy Geron, selamat tiga hari, di salah satu pulau. Ada Pak Wang Eddy dari Semarang ,yang siap mengundang kami makan malam. Di Padang menunggu ponakan ponakan kami .Bahkan di jayapura dan di NTT kami sudah ditunggu, Padahal saya bukan siapa siapa. Pejabat bukan, tokoh masyarakat juga bukan, Karena itu saya yakin dan percaya, bahwa hukum tabur tuai itu benar adanya.Siapa yang menabur akan menuai.
Jangan Pernah Memberi .Bila Tidak Ikhlas
Saya sejak masih muda ,sering mendengarkan pesan ini:” Jangan memberi bila tidak ikhlas,karena tidak ada gunanya” Dan hal ini saya jadikan filosofi hidup dan diaplikasikan dimana ada kesempatan.Karena bila kita memberi karena ada sesuatu alasan,maka kelak akan kecewa, Apalagi kalau memberi,karena mengharapkan sesuatu imbalan, walaupun bukan dalam bentuk materi, namun setiap pemberia yang mengharapkan balasan,sesungguhnya bukan lagi sebuah pemberian. Melainkan sebuah transaksi dagang terselubung.
Yang dalam bahasa kerennya,memberi dengan prinsip :" nothing to loose". Maka pada saat itulah kita merasakan kebenaran kalimat :" Berbahagialah yang memberi ,daripada yang menerima"
Tulisan ini sama sekali jauh dari maksud menggurui atau mengedepankan diri Hanya semata berbagi kisah kisah hidup,yang mungkin saja ada manfaatnya untuk disimak dan direnungkan,
Iluka, 30 Mei, 2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H